Ini taktik Rusia jika Ukraina dapatkan rudal jarak jauh
Sebuah rudal yang diperlihatkan oleh Iran diluncurkan di sebuah lokasi yang tidak diketahui dalam foto yang diterima oleh Reuters, Kamis (20/8/2020). ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/aww/cfo (VIA REUTERS/WANA NEWS AGENCY)
Home News Ini taktik Rusia jika Ukraina dapatkan rudal jarak jauh
News

Ini taktik Rusia jika Ukraina dapatkan rudal jarak jauh

Share
Share

POPULARITAS.COM – Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov, menguraikan taktik yang akan digunakan jika Barat memutuskan memberikan rudal jarak jauh kepada Ukraina.

Pernyataan ini seiring munculnya laporan yang menyebut Amerika Serikat (AS) akan memberikan Ukraina rudal jarak jauh dalam paket bantuan terbarunya.

Lavrov mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina akan didorong lebih jauh dari wilayah Rusia. Menurutnya, sponsor Ukraina semakin terjebak dalam konflik dengan setiap langkah dan Rusia akan bereaksi sesuai itu.

“Sekarang tujuan kami adalah untuk mendorong artileri Angkatan Bersenjata Ukraina ke jarak jauh, di mana mereka tidak akan menimbulkan ancaman bagi wilayah kami. Semakin jauh jangkauan senjata yang dipasok ke rezim Kiev, semakin jauh pasukan harus dipindahkan,” kata Lavrov seperti dikutip Sindonews.com dari RT, Kamis (2/2/2023).

Paket bantuan militer AS berikutnya ke Ukraina dilaporkan akan mencakup Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB), amunisi untuk artileri roket, dan amunisi yang memiliki jangkauan 150 km.

Kiev telah lama melobi negara-negara Barat untuk menyediakan senjata dengan kemampuan yang lebih besar, seperti rudal balistik MGM-140 ATACMS, yang dapat menyerang target hingga jarak 300 km.

Pendekatan yang dijelaskan oleh menteri luar negeri Rusia akan berlaku untuk wilayah yang dianggap Ukraina sebagai miliknya, termasuk Crimea, Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye.

Crimea dan kota Sevastopol bergabung dengan Rusia pada 2014, sementara empat provinsi lainnya melakukan hal yang sama tahun lalu.

Kiev menolak referendum di mana orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut memilih langkah itu sebagai “palsu.” AS dilaporkan telah memberikan bantuan militernya ke Ukraina dengan syarat tidak digunakan untuk menyerang sasaran di Rusia. Namun, pejabat Amerika mengatakan pembatasan ini tidak berlaku untuk Crimea dan wilayah baru Rusia lainnya.

“Mempersenjatai Ukraina oleh Barat adalah ‘bola salju’,” kata Lavrov, yang dimulai dengan helm dan meningkat menjadi proposal saat ini untuk pasokan jet tempur.

Dia menolak pernyataan beberapa pejabat Barat bahwa Kiev tidak akan mendapatkan jet tempur buatan Barat, dengan alasan kurangnya koherensi dalam kebijakan mereka.

Kiev mengatakan membutuhkan pesawat militer modern untuk perlindungan, tetapi Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin beberapa negara Uni Eropa (UE), seperti Jerman, mengatakan itu tidak ada dalam agenda mereka.

“(Kanselir Jerman Olaf Scholz) menyatakan bahwa NATO tidak akan pernah berperang melawan Rusia. Tetapi menteri luar negerinya, (Annalena) Baerbock, mengatakan ‘Kita sudah bersama-sama berperang dengan Rusia,” kata Lavrov, mengacu pada pernyataan yang dibuat oleh koleganya dari Jerman minggu lalu.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Persiraja Banda Aceh dukung aturan VAR di Liga 2

POPULARITAS.COM – Tim Liga 2 asal Aceh yakni Persiraja Banda Aceh mendukung...

News

Tiga rumah di Aceh Besar terbakar

POPULARITAS.COM – Tiga unit rumah terbakar di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona...

News

Bupati Aceh Timur sambut kedatangan Mualem

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah tiba kembali di Aceh...

News

Draft revisi UUPA akan di paripurnakan di DPR Aceh sebelum dibawa ke Jakarta

POPULARITAS.COM – Anggota Tim Revisi Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA), Abdurrahman Ahmad mengatakan...

Exit mobile version