News

LSI bantah rilis survei sejumlah calon nama calon walikota Banda Aceh

LSI bantah rilis survei sejumlah calon nama calon walikota Banda Aceh

POPULARITAS.COM – Terkait dengan beredarnya selebaran hasil survei sejumlah nama-nama bakal calon Walikota Banda Aceh yang mengatasnamakan LSI, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan membantah bahwa produk tersebut adalah milik mereka.

Dalam keterangannya kepada popularitas.com, Jumat (28/6/2024), Djayadi menegaskan bahwa, pada tanggal yang tertera pada rilis tersebut, pihaknya tidak pernah melakukan survei di Banda Aceh.

Pun begitu, pada tulisan LSI yang disematkan pada selebaran tersebut, itu bukan merupakan logo resmi Lembaga Survei Indonesia.

Nah, terkait dengan hasil survei tersebut, Djayadi Hanan menerangkan bahwa, bisa saja ada nama lembaga lain yang juga mirip LSI, tapi dirinya menegaskan bahwa itu bukan dari pihaknya. 

Sebelumnya, beredaran selebaran hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait dengan sejumlah nama calon walikota Banda Aceh, beredar disejumlah grup WhatsApp.

Pada selebaran tersebut, disebutkan bahwa, LSI telah melakukan survei pada tanggal 2-10 Juni 2024 terhadap sejumlah nama-nama bakal calon Walikota Banda Aceh pada Pilkada 2024 mendatang. Hasilnya, Nama Irwan Djohan yang didukung Partai Nasdem menempati urutan pertama.

LSI melakukan simulasi terhadap 8 nama bakal calon walikota Banda Aceh, dari proses tersebut, Irwan Djohan mendapatkan angka elektabilitas sebesar 29,2 persen, unggul dibandingkan 7 nama lainnya.

Sementara itu, ditempat kedua, muncul nama Illiza Sa’aduddin Djamal dengan tingkat elektabilitas 24,3 persen. Selanjutnya, Aminullah Usman yang pernah menjabat satu periode sebagai Walikota Banda Aceh, hanya berada pada rangking 3 dengan elektabilitas 19 persen.

Kemudian, berturut-turut dibawah Irwan Djohan, yakni, Zainal Arifin 8,7 persen, Farid Nyak Umar 3,6 persen, Sabri Badruddin 3,1 persen, Ahmad Haeqal 2,5 persen, Afdhal Khalilullah 2,2 persen. Sementara, yang belum menentukan piilihan atau menjawab tidak tau sebesar 7,3 persen.

Shares: