Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehSyariat Islam

Masjid Agung Abdya, ikon wisata religi di negeri Breuh Sigupai

Masjid Agung Abdya, ikon wisata religi di negeri Breuh Sigupai

POPULARITAS.COM – Meski cuaca sore itu agak mendung, tak menyurutkan niat gerombolan anak-anak bermain di halaman berlapis marmer yang luas di bawah pengawasan orang tua.

Mereka berlarian sembari bercanda dan tertawa sesama temannya, menggambarkan suasana hati yang riang. Ada pula yang datang untuk sekedar bersantai sambil menikmati jajanan.

Keharmonisan keluarga sederhana terpancar di halaman Masjid Agung Baitul Ghafur, Aceh Barat Daya (Abdya), yang menjadi ikon wisata religi di wilayah berjuluk Nanggroe Breuh Sigupai itu.

Masjid berwarna hijau dan abu-abu tua ini tampak megah dengan kubah emasnya, dilengkapi empat menara di setiap sisinya. Relief yang indah menambah pesona dari rumah ibadah tersebut.

Sebanyak 24 tiang penyangga menjadi tanda betapa kokohnya masjid dua lantai ini. Selain itu, ada 12 pintu dari berbagai sisi juga menjadi akses untuk masuk ke dalam masjid.

Awalnya, lokasi masjid ini merupakan lapangan sepakbola yang dikenal dengan Lapangan Gunung, hingga akhirnya disulap menjadi masjid pada tahun 2010 lalu.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Abdya lah yang mencetuskan pembangunan masjid di lahan seluas sekitar 2,4 hektar ini, yang ikut didorong oleh keinginan masyarakat.

Masjid Baitul Ghafur berada di wilayah Gampong Seunaloh, Kecamatan Blangpidie. Letaknya yang strategis di pinggir jalan lintas, membuat kita mudah menemukan masjid ini.

Banyak orang yang berdatangan. Tidak hanya warga sekitar, khususnya Abdya, namun juga banyak pendatang yang khusus berkunjung atau pun melintas saat melakukan perjalanan.

Selain beribadah, biasanya mereka yang datang juga mengabadikan momen di masjid yang diresmikan Akmal Ibrahim saat masih menjabat sebagai Bupati Abdya pada 11 Februari 2020 silam ini.

Wisatawan dari luar Tanah Rencong juga tak sedikit yang menapaki masjid ini. Salah satunya adalah Heru, seorang karyawan swasta yang berasal dari Palembang.

Dengan jalur darat dari Banda Aceh, ia datang ke Abdya untuk kepentingan pekerjaan. Namun, Heru juga menyempatkan waktu untuk sekadar berwisata di sejumlah tempat. “Ada urusan kerja di Abdya, tapi nyempetin untuk jalan-jalan sebentar. Banyak yang bilang ini salah satu lokasi wisata, jadi saya datang,” ucapnya kepada popularitas.com.

Ia mengakui keindahan dari Masjid Baitul Ghafur Abdya. Ia pun merasa nyaman saat beribadah di masjid dengan arsitektur yang bergaya ala timur tengah tersebut.

“Masjidnya sangat bagus, bersih, indah. Saat salat tadi juga rasanya nyaman, adem, yang di luar Aceh harus singgah ke sini jika ada kesempatan,” ajaknya.

Hal yang sama juga diakui seorang wisatawan asal Aceh Besar, M Faiz saat berkunjung. Duta Wisata Aceh 2024 (Agam) ini juga merasa bersyukur dapat singgah di masjid ini. “Luar biasa bang, sangat indah dan luas. Senang bisa berkesempatan datang dan berkunjung di masjid ini,” ucap mahasiswa Universitas Syi’ah Kuala tersebut.

Ketua Umum Remaja Masjid Baitul Ghafur, M Juli Nawawi mengungkapkan, wisatawan yang berkumpul ke masjid ini sangat banyak, baik dari lokal maupun luar Aceh. Namun, pengunjung wajib mengikuti aturan yang berlaku dengan mengenakan pakaian Islami. “Bagi perempuan tidak diperkenankan pakai celana jins atau serupa,” kata dia.

Shares: