HeadlineNews

Menteri Susi Minta Sampah Impor Dikembalikan ke Negara Asal

JAKARTA (popularitas.com) – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memuji langkah Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan yang menahan selundupan sampah plastik impor ke Tanah Air.

Limbah itu berasal dari sejumlah negara. “Apresiasi Bea cukai yang telah menahan masuknya sampah impor,” cuit Susi melalui akun resminya, @susipudjiastuti, Jumat, 14 Juni 2019.

Selanjutnya, Menteri Susi meminta agar sampah-sampah itu segera diekspor balik kepada negara asalnya. “Kembalikan ke negara pengirim,” ujar dia. Pasalnya, Indonesia sudah cukup banyak memproduksi sampah dan belum tertangani dengan baik. 

Susi Pudjiastuti lantas melampirkan sebuah berita video dari salah satu media di Indonesia mengenai penyelundupan sampah plastik ke Indonesia.

Dalam berita itu, Kantor Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya mengamankan empat kontainer asal Kanada berisi sampah plastik. Sampah plastik itu tercampur dengan impor bahan baku kertas bekas.

Hingga kini cuitan Susi Pudjiastuti tersebut berkembang viral diperbincangkan netizen. Cuitan itu sudah disukai oleh 4.560 orang, menuai 132 komentar dan di-retweet hingga 1.399 kali.

Aimmubark melalui akun @BangBong_Oh salah satu yang mendukung pernyataan Susi tersebut. “Sampah negeri kita sendiri juga belum ter export dengan baik ya bu Susi,” ucapnya, Jumat, 14 Juni 2019.

Ada juga Fahrur Rozi yang mengaku merugi akibat impor sampah plastik tersebut. “Disini kami merugi Bu @susipudjiastuti karena impor sampah dan kertas bekas. Kardus bekas kami tak laku lagi,” seperti dicuitkan Fahrur melalui akun @OnjiToko.

SebelumnyaI Indonesia telah mengembalikan lima kontainer limbah ke Amerika Serikat dan menolak menjadi tempat pembuangan. Indonesia menjadi negara Asia Tenggara terbaru yang mengembalikan limbah impor.

Wadah tersebut seharusnya hanya berisi potongan kertas, menurut dokumen bea cukai. Namun sebaliknya, kontainer itu memuat sampah lain, termasuk botol, sampah plastik, dan popok, kata pejabat senior kementerian lingkungan Sayid Muhadhar.

“Ini tidak tepat dan kami tidak ingin menjadi tempat pembuangan,” kata Muhadhar kepada AFP, Sabtu, 15 Juni 2019.

Lima kontainer milik perusahaan Kanada itu dikirim dari Seattle di Amerika Serikat ke kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya, pada akhir Maret. Tidak jelas dari mana sampah itu berasal.

Indonesia saat ini sedang memeriksa beberapa peti kemas lainnya di pelabuhan Jakarta dan kota Batam di pulau Sumatera.

Indonesia adalah negara terbaru yang mengembalikan sampah impor setelah negara tetangga Malaysia bersumpah untuk mengirim kembali ratusan ton sampah plastik bulan lalu.

Filipina telah memerintahkan berton-ton sampah yang dibuang di negara itu untuk dikirim kembali ke Kanada, dan memicu pertikaian diplomatik antara kedua negara.*

Sumber: Tempo

Shares: