POPULARITAS.COM – Kementrian Pertanian bentuk Brigade Swasembada Pangan di Aceh. Hal serupa juga dibentuk di 11 provinsi lainnya. Langkah itu dilakukan untuk sukseskan swasembada pangan di Indonesia pada 2028 sesuai dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/11/2024). Dia menyebutkan bahwa, Brigade Swasembada Pangan libatkan generasi muda untuk sukseskan program tersebut.
“Kunci swasembada pangan terletak pada generasi muda. Karna itu, Brigade ini libatkan banyak para pemuda di 12 provinsi tersebut,” teranganya dikutip dari laman Antara.
Dia menyebutkan, 12 provinsi yang akan dibentuk Brigade Swasembada Pangan, yakni, Aceh, Suamtra Utara, Riau, Sumatra Selara, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
Untuk teknis suksesnya program tersebut, sambungnya, Birgade Swasembada Pangan nantinya akan berkolaborasi dengan TNI, Kementrian Pekerjaan Umum, tambahnya.
Pada tahun 2024, Kementan telah berhasil menggarap 350 ribu hektare lahan oplah, yang kini siap mendukung peningkatan produksi beras nasional.
Setiap brigade terdiri dari 15 petani milenial yang akan mengelola lahan seluas 200 hektare. Untuk tahap pertama, brigade pangan akan didukung oleh 400 pendamping yang merupakan para pegawai Kementan terpilih, serta 50 mentor yang terdiri dari penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara.
Ia menekankan pentingnya pendampingan yang efektif untuk memastikan keberhasilan petani milenial. Ia juga mengatakan tolok ukur keberhasilan para pendamping dan mentor adalah apabila brigade pangan binaannya bisa meningkatkan produktivitas padi minimal 5 juta ton per hektare dan pendapatannya bisa di atas Rp10 juta per bulan.
Dengan demikian, brigade swasembada pangan ini diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. “Kalau mereka tekun dan bekerja keras, bukan tidak mungkin pendapatannya bisa mencapai 20 juta rupiah. Dengan pendapatan yang di atas pendapatan kantoran biasa, mereka akan semangat menjadi petani. Brigade pangan ini hanya awal karena selanjutnya kita akan arahkan mereka untuk menjadi pengusaha. Sehingga penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan korporasi,” sebut Amran.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan saat ini sudah terbentuk lebih dari 1.500 brigade pangan yang tersebar di 12 provinsi. Setiap pendamping bertanggung jawab mengadvokasi lima brigade pangan.