HeadlineNews

Pasien PDP 02 Covid-19 Meninggal di Aceh Sempat Dirawat di Ruang Umum

81 Orang Sembuh Covid-19 di Indonesia

BANDA ACEH (popularitas.com) – Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 berinisial EY (43) yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh sempat dirawat di ruang umum.

Karena pasien tersebut tidak jujur kepada tenaga medis dengan riwayat perjalanan, pernah bepergian ke daerah infeksi Covid-19. Sehingga pasien yang diduga terpapar virus corona dirawat seperti pasien biasa lainnya.

EY, PDP Covid-19 itu kasus kedua yang meninggal dunia, namun belum ada hasilnya apakah positif atau negatif. Pihak RSUZA, Banda Aceh masih harus menunggu hasil swab laboratorium dari Jakarta.

Sebelumnya pasien berinisial AA asal Lhokseumawe meninggal dunia menjadi pasien pertama atau 01 dinyatakan positif corona di Aceh.

Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani menjelaskan, pasien 02 yang meninggal itu berasal dari Kabupaten Aceh Utara dengan keluhan pertama gangguan empedu. Rencannya pasien itu hendak menjalani operasi, sehingga dirawat di ruangan umum.

“Pasien itu tidak jujur kepada tenaga medis awalnya,” kata SAG, sapaan akrap Jubir Covid-19, Jumat (26/3/2020) melalui konferensi pers daring.

Dalam perjalanan tenaga medis menemukan fakta lain. Sebelum operasi prosedurnya harus ada rekam medis paru-paru dan pernafasan. Kata SAG, saat itulah ditemukan ada indikasi paru terjangkit virus mematikan itu.

Petugas medis, sebutnya, langsung memindahkan pasien tersebut ke ruang RICU RSUZA, tempat isolasi khusus Covid-19. Petugas medis lalu meminta keterangan pada keluarga pasien, apakah pernah bepergian ke daerah pandemi Covid-19.

Setelah didalami lebih lanjut terungkap EY memiliki riwayat ke Malaysia, 13 hari sebelum berobat. Sebelumnya pasien tidak menjelaskan pernah ke sana, sehingga penanganannya sebagaimana pasien gangguan empedu lainnya.

“EY sudah sering berobat di RSUZA, sehingga petugas tak menaruh curiga,” kata SAG.

Belajar dari kasus PDP berinisial EY ini, SAG mengimbau masyarakat, terutama pasien dan keluarga pasien menyampaikan informasi tentang riwayat pasien secara lengkap kepada tenaga medis yang merawatnya.

Penting pasien dan keluarga jujur, sebutnya, selain untuk penyembuhan juga melindungi pasien. Karena bila tidak jujur, dikhawatir tenaga medis akan menular.  Jangan sampai ada orang yang pulang dari wilayah terinfeksi tidak membertahukan kepada petugas medis.

Kata SAG, dalam situasi seperti saat ini, bantu petugas medis dengan informasi yang selengkap- lengkapnya kepada petugas. Sehingga penyebaran virus corona dapat dicegah penyebarannya di Tanag Rencong.

Untuk mengantisipasi penyebaran, sebutnya, seluruh tenaga medis yang pernah bersentuhan dengan EY sekarang sudah diminta untuk isolasi diri secara mandiri selama 14 hari. Begitu juga keluarga pasien dan pihak-pihak lain yang pernah berdekatan juga sedang dilakukan pemetaan oleh petugas.

“Kita berharap EY bukan PDP Positif Covid-19. Sebab, bila hasil pemeriksaan swab-nya positif, akan banyak petugas yang harus dikarantina selama 14 hari,” urai SAG.

Sementara itu, terkait dengan Covid-19 di Aceh, SAG menjelaskan, hingga hari ini terjadi penambahan Orang Dalam Pemantauan atau ODP sebanyak 10 orang. Pada Rabu, 25/3/2020  jumlah ODP di Aceh sebanyak 216 orang, hari ini menjadi 226 orang.

Sedangkan PDP yang masih dirawat di RICU RSUZA sebanyak empat orang dan satu lainnya di RSU Cut Mutia Lhokseumawe.

Ia meminta kepada seluruh warga agar tetap berada di rumah sebagaimana imbauan dari pemerintah. Kurangi berada di luar dan berkontak fisik sat sama lain. Opsi physical disntancing harus benar-benar diterapkan agar virus corona dapat segera teratasi.[acl]

Shares: