Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Timur, Husaini mengatakan, keberlangsungan proses belajar tatap muka di kabupaten tersebut tak terlepas dari dukungan semua pihak. Proses belajar seperti ini dapat dilakukan karena Aceh Timur berstatus oranye dari virus tersebut.
“Kami Aceh Timur dari dulu tatap muka, karena zona oranye,” kata Husaini saat dihubungi popularitas.com, Selasa (24/11/2020).
Data Dinas Kesehatan Provinsi Aceh per Selasa (24/11/2020) pukul 16.23 WIB menunjukkan, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Aceh Timur sebanyak 105 orang. Dari jumlah ini, 19 orang dalam perawatan, 82 sembuh dan 4 orang meninggal dunia.
Husaini menuturkan, saat Covid-19 pertama muncul, memang ada beberapa sekolah di Aceh Timur yang sempat menerapkan proses belajar mengajar secara dalam jaringan (daring). Namun, dalam perjalanannya diubah menjadi tatap muka.
“Ada beberapa sekolah memang yang daring, habis itu sudah tatap muka semua, sampai sekarang,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam proses belajar tatap muka, pihaknya mewajibkan setiap sekolah tetap mengedepankan protokol kesehatan, seperti menyediakan hand sanitizer, sabun cuci tangan dan memakai masker.
“Masker dibeli oleh kepala sekolah dan kemudian dibagi,” kata Husaini.
Selain itu, sambung Husaini, pihaknya juga mewajibkan setiap sekolah untuk membatasi para siswa setiap hari. Hal ini supaya mereka dapat menjaga jarak. Itu sebabnya, pihak sekolah menerapkan pola masuk sif.
“Kami menerapkan shift, setiap shift 18 siswa, mereka bergantian masuk. Ini sesuai arahan pimpinan dan Gubernur Aceh,” pungkas Husaini. []
Editor: Acal