POPULARITAS.COM – Zainal, salah satu warga Banda Aceh, keluhkan layanan ambulan 119 Publicc Safety Centre (PSC). Hal tersebut disampaikannya saat ingin mendapatkan pelayanan lembaga tersebut dalam situasi darurat. Kekecewaan pria itu makin meledak, sebab pasien yang butuhkan bantuan, jarak rumahnya dengan kantor tersebut tak kurang dari satu kilometer.
Menurut Zainal, dirinya telah mencoba melakukan panggilan terhadap PSC 119. Namun tak ada respon. Bahkan, Ia mencoba datangi kantor itu untuk bertanya langsung. Mirisnya, kantor dalam keadaan tertutup tak ada petugas dan bahkan terlihat beberapa mobil ambulan terparkir rapi, sambungnya.
“Kecewa dan marah. Ambulan didepan mata, saat kita butuh malah tak bisa di gunakan,” sesalnya.
Tak putus asa, Zainal yang merupakan keluarga pasien itu mencoba datangi rumah sakit terdekat. Namun, Ia makin kecewan sebagai RS milik pemerintah Aceh itu tak juga bisa beri solusi.
Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga pasien akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh, dan satu unit ambulans dari Ulee Lheue yang jaraknya sangat jauh datang untuk mengantar pasien ke rumah sakit.
“Kami mohon perhatian serius dari inspektorat dan ombudsman untuk menyelidiki kegagalan sistem ini,” ucap Zainal.
“Kemarin para tenaga kesehatan demo menuntut pembayaran jasa medis dan TPP mereka dibayar double. Tapi dengan pelayanan seperti ini, kami masyarakat tidak akan ikhlas,” ungkapnya.
Kasus ini pun memunculkan pertanyaan besar tentang efektivitas layanan darurat di Aceh dan akuntabilitas institusi publik yang seharusnya sigap dan tanggap terhadap kondisi gawat darurat masyarakat.
Leave a comment