News

BMKG jelaskan fenomena kabut yang selimuti Banda Aceh

POPULARITAS.COM – Kabut menyelimuti Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar pada Kamis (1/12/2022) pagi. Di beberapa titik, kabut tersebut menyebabkan jarak pandang hanya 30 meter. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad menjelaskan, kabut tersebut terjadi akibat uap air, yang disebabkan oleh suhu udara rendah yang mencapai 23 derajat celsius. “Pagi tadi suhu udara sangat rendah, di termometer terpantau suhu udara 23 derajat celsius, ini seperti di dataran tinggi yang memang sering terjadi kabut. Kabut ini akibat terbentuk pengembunan di udara,” kata Zakaria kepada popularitas.com, Kamis (1/12/2022). Ia menjelaskan, kabut tersebut disering dikenal dengan sebutan kabut fog. Dalam literatur meteorologi, kabut ini mengacu pada tetesan air yang menggantung di atmosfer sehingga visibilitas berkurang. Kelembaban dalam kabut berasal dari sumber terdekat seperti sungai, danau, rawa, atau laut. Kabut tersebut, tambah Zakaria, sangat bagus untuk kesehatan karena berperan membersihkan udara. Hanya saja, kabut ini membahayakan transportasi darat, udara dan laut karena jarak pandang terbatas. Oleh karena itu, Zakaria mengimbau pengguna transportasi khususnya pengguna jalan untuk menurunkan kecepatan kendaraan ketika kabut tersebut terjadi. Para pengendara, terang Zakaria, juga diminta menyalakan lampu kendaraannya untuk mengindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Hidupkan lampu supaya terhindar kecelakaan,” kata Zakaria. Ia menambahkan …
BMKG jelaskan fenomena kabut yang selimuti Banda Aceh
Kabut menyelimuti jembatan Lamnyong, Kota Banda Aceh, Kamis (1/12/2022) pagi. Foto: Muhammad Fadhil/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Kabut menyelimuti Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar pada Kamis (1/12/2022) pagi. Di beberapa titik, kabut tersebut menyebabkan jarak pandang hanya 30 meter.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad menjelaskan, kabut tersebut terjadi akibat uap air, yang disebabkan oleh suhu udara rendah yang mencapai 23 derajat celsius.

“Pagi tadi suhu udara sangat rendah, di termometer terpantau suhu udara 23 derajat celsius, ini seperti di dataran tinggi yang memang sering terjadi kabut. Kabut ini akibat terbentuk pengembunan di udara,” kata Zakaria kepada popularitas.com, Kamis (1/12/2022).

Ia menjelaskan, kabut tersebut disering dikenal dengan sebutan kabut fog. Dalam literatur meteorologi, kabut ini mengacu pada tetesan air yang menggantung di atmosfer sehingga visibilitas berkurang. Kelembaban dalam kabut berasal dari sumber terdekat seperti sungai, danau, rawa, atau laut.

Kabut tersebut, tambah Zakaria, sangat bagus untuk kesehatan karena berperan membersihkan udara. Hanya saja, kabut ini membahayakan transportasi darat, udara dan laut karena jarak pandang terbatas.

Oleh karena itu, Zakaria mengimbau pengguna transportasi khususnya pengguna jalan untuk menurunkan kecepatan kendaraan ketika kabut tersebut terjadi.

Para pengendara, terang Zakaria, juga diminta menyalakan lampu kendaraannya untuk mengindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Hidupkan lampu supaya terhindar kecelakaan,” kata Zakaria.

Ia menambahkan bahwa kabut tersebut akan hilang sendiri saat matahari memancarkan bumi. Ini karena uap air yang menguap di udara akan menghilang seiring munculnya hawa panas matahari.

“Sedangkan kabut asap dia bertahan lebih lama sampai sore hari atau sampai pusat kabut itu padam, dan itu berbahaya,” jelasnya.

Shares: