POPULARITAS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi bencana yang paling banyak terjadi di Aceh pada Februari 2021. Dari seluruh bencana yang berjumlah 75 kejadian, karhutla mendominasi sebanyak 37 kejadian dengan total lahan terbakar sebesar 107 hektare.
“Karhutla menjadi bencana yang mendominasi yakni sebanyak 37 kali kejadian,” ungkap Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas dalam keterangannya, Senin (1/3/2021).
Ilyas merincikan, karhutla paling banyak terjadi di Aceh Barat Daya yakni sebanyak 6 kali, disusul Aceh Barat dan Aceh Selatan masing-masing 4 kejadian. Namun luasan lahan terbakar yang paling besar terjadi di Aceh Selatan yakni tersebar pada 7 desa di 6 kecamatan.
“Totalnya 56 hektare yang terbakar dan prediksi kerugian mencapai 14,9 miliar,” sebut Ilyas.
Adapaun bencana kedua paling banyak yaitu kebakaran pemukiman yakni sebanyak 29 kejadian. Bencana ini menghanguskan 37 unit rumah dan 11 ruko serta mengakibatkan 80 orang mengungsi.
“Sementara total prediksi kerugian mencapai 10 miliar,” ucap Ilyas.
Sementara angin puting beliung, sambung Ilyas, menjadi bencana ketiga paling banyak terjadi yakni sebanyak 5 kejadian dan merusak 1 ruko, 7 rumah dengan total prediksi kerugian sebesar Rp450 juta.
“Disusul oleh arasi dan banjir masing-masing 2 kali kejadian. Abrasi terjadi di Kabupaten Bireuen dan Pidie Jaya merusak 1 rumah dan 120 hektare sawah dengan total prediksi kerugian 500 juta. Banjir terjadi di Aceh Besar yang merendam rumah milik 75 KK dan merusak 8 hektare sawah di Gayo Lues,” katanya.
Sedangkan wilayah paling banyak terjadi bencana, kata Ilyas, adalah Kabupaten Aceh Barat Daya sebanyak 9 kejadian yang didominasi oleh karhutla sebanyak 6 kejadian.
Selanjutnya, diikuti oleh Aceh Selatan dan Gayo Lues masing-masing sebanyak 8 kali kejadian yang juga didominasi oleh karhutla.
“Sedangkan dampak yang ditimbulkan akibat bencana di Aceh bulan Februari tahun 2021 antara lain banyaknya masyarakat yang terdampak bencana berjumlah 118 KK/170 jiwa, pengungsi sebanyak 80 jiwa,” pungkasnya.
Editor: dani
