News

Abdya Mulai Belajar Tatap Muka Sejak Bulan Lalu

Kemendikbud: Pembelajaran semester genap mengacu SKB Empat Menteri
Arsip Foto - Sejumlah siswi dengan menggunakan masker mengikuti proses belajar mengajar pada hari pertama sekolah tatap muka di Madrasah Aliyah Negeri 1 Aceh Barat, Aceh, Senin (20/7/2020). (ANTARA/Syifa Yulinnas)

 – Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai memberlakukan belajar tatap muka, terutama bagi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) sejak bulan lalu.

Seluruh sekolah diwajibkan mengikuti protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 selama belajar tatap muka secara ketat. Berupa menyediakan tempat cuci tangan memakai sabun, menjaga jarak hingga penggunaan masker bagi siswa dan guru.

Selama berada di sekolah guru harus memastikan siswa tidak berkerumunan saat istirahat maupun waktu hendak pulang. Upaya ini dilakukan untuk melakukan pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD mengatakan, setiap sekolah diwajibkan patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan tersedia sabun. Adanya Satgas Covid-19 khusus di sekolah, hingga meminta semua siswa dan guru menggunakan masker.

Begitu juga melakukan edukasi apa saja yang harus dilakukan pihak sekolah untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Sehingga dapat menghambat penyebaran virus corona tersebut.

“Sekolah yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan dilarang melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Rachmat Fitri.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Abdya, Syarbaini menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan seluruh perangkat prokes pencegahan Covid-19 saat belajar tatap muka.

Selain menerapkan prokes secara ketat, sebutnya, menyediakan tempat cuci tangan dan juga rutin memeriksa suhu tubuh siswa dan dewan guru. Bila ada siswa atau guru yang bergejala tidak diizinkan masuk sekolah tatap muka.

“Kita sudah memberlakukan belajar tatap muka sejak sebulan lalu. Bagi yang bergejala kita tidak izinkan sekolah,” jelasnya.

Lanjutnya, bila ada yang tidak menggunakan masker selama berada di lingkungan sekolah, petugas langsung memberikan teguran dan meminta terlebih dahulu menggunakan masker.

Kendati ia tak menampik membuka kembali belajar tatap muka bukan perkara mudah. Lantaran tingkat pemahanan masyarakat terhadap Covid-19 berbeda-beda. Sehingga ada juga siswa yang tidak patuh terhadap prokes kesehatan, seperti tidak menggunakan masker.

Tetapi, berkat kegigihan pihak sekolah, sebutnya, selalu mengingatkan dan memberikan edukasi agar patuh terhadap prokes kesehatan. Kendala itu dapat segera diatasi dan selama belajar tatap muka semua siswa sekarang sudah menggunakan masker dan patuh terhadap prokes.

“Kita tetap tidak memberikan sanksi fisik bila ada siswa yang tidak pakai masker, karena sekolah tempat mendidik bagi para generasi penerus,” ujarnya.

Untuk mencegah banyak kerumunan, sebutnya, pihak sekolah membagikan shift saat belajar tatap muka. Ia mencontohkan, bila ada sekolah rombongan belajar lebih dari 18 siswa, maka akan diberlakukan shift.[adv]

Shares: