News

Abulyatama Gratiskan Biaya Pendaftaran Bagi Calon Mahasiswa Asal Simeulue

Wakil Bupati Simeulue, Hj.Afridawati, menerima cindera mata dari Universitas Abulyatama, Banda Aceh. (Jenedi)

SINABANG (popularitas.com) – Universitas Abulyatama Banda Aceh memberikan kabar baik untuk warga Kabupaten Simeulue. Bagi calon mahasiswa yang berasal dari daerah kepulauan tersebut akan digratiskan biaya pendaftaran serta diluluskan tanpa tes jika ingin kuliah di Abulyatama.

“Bagi calon mahasiswa dari Simeulue, kita akan bebaskan tes dan gratiskan uang pendaftaran, tetapi tetap harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku,” kata Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Abulyatama, Banda Aceh, Lensoni.M,Kes di Sinabang, Kamis 4 April 2019.

Spontan, kabar menggembirakan dari Lensoni mendapat aplus dari Wakil Bupati Simeulue, Afridawati dibaringi tepuk tangan meriah para tamu undangan yang berhadir pada acara penyambutan mahasiswa Abulyatama yang akan melakukan kegiatan pengabdian di Kabupaten Simeulue.

Kedatangan Lensoni M, Kes dalam rangka mendampingi sejumlah mahasiswa Abulyatama, Banda Aceh yang akan mengabdi ke wilayah itu. Mereka akan mensosialisasikan tentang kekurangan gizi yang menyebabkan keterlambatan pertumbuhan bagi anak (Stunting).

Termasuk sosialisasi tentang dampak negatif kecanduan gadget, narkoba dan pergaulan bebas. Program-program ini akan mereka sosialisasikan kepada masyarakat di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Simeulue Timur, Simeulue Barat, dan Teupah Selatan.

Wakil Bupati Simeulue, Afridawati mengatakan apa yang disampaikan oleh Wakil Dekan Fakultas Kesehatan, Lensoni  merupakan kabar gembira bagi masyarakat Simeulue.  “Penggratisan biaya pendaftaran dan lulus tanpa tes di sebuah universitas patut kita apresiasi,” katanya.

Terkait pengabdian mahasiswa, Afridawati juga mengingikan agar mahasiswa yang melakuka kegiatan pengabdian masyarakat di Simeulue turut mensosialisasikan segala bentuk yang bisa merugikan dan membahayakan diri. Seperti penggunaan kompresor menangkap ikan.

“Saya sangat berharap, kalau mahasiswa juga memberikan edukasi kepada masyarakat Simeulue, tentang betapa bahayanya menangkap ikan menggunakan kompresor,”Harap Wabup.

Menurut Afridwati, menangkap memakai kompresor oleh nelayan di sana sudah pernah dilarang oleh pemerintah setempat. Namun, sampai hari ini masih ada nelayan yang tidak mengindahkan. Oleh sebab itu, besar harapannya mahasiswa akan memberikan sosialisasi soal itu.

“Agar masyarakat mau berhenti menggunakan kompresor. Sebab, selain berbahaya bagi diri menggunakan kompresor juga dapat merusak terumbu karang yang ada di bawah laut sana. Sehingga keindahan wisata bahari Simeulue akan terus berkurang,” harapnya. (C-003)

Shares: