HeadlineNews

Bilik Disinfektan Justru Berbahaya Bagi Tubuh

Hasil Survei Banyak Warga Belum Proteksi Diri Tiba di Rumah
Banyak Dibuat, Bilik Disinfektan Bisa Jadi Berbahaya bagi Tubuh (Foto: Zainul Aririn/Liputan6)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Jumlah kasus virus corona terus meningkat di Indonesia semakin meningkatkan warga untuk melindungi diri. Salah satunya dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan di tempat keramaian yang sering dikunjungi orang.

Tidak hanya itu, kini bilik disinfektan pun mulai beredar banyak di area perkantoran maupun gedung lainnya untuk mencegah virus COVID-19. Tapi tunggu dulu, apa ini benar efektif?

Hari ke hari, jumlah pasien positif virus corona semakin bertambah. Baik dari jumlah yang sembuh maupun meninggal, keduanya sama-sama meningkat.

Untuk menekan angka penyebaran virus corona, pemerintah sendiri menetapkan kebijakan physical distancing. Tapi, bagi mereka yang masih harus melaksanakan pekerjaan di luar rumah, bilik disinfektan bisa jadi solusi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Salah satu perusahaan yang telah menerapkan pemakaian bilik disinfektan adalah PT PLN. Kantor PLN telah menyediakan bilik disinfektan untuk pegawai-pegawainya yang masih harus pergi ke kantor.

Dikutip dari Kompas, upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif virus corona menyebar ke area kantor. Bilik ini disediakan di pintu masuk, sehingga seluruh pegawai harus melakukan sterilisasi sebelum masuk ke area kerja.

Tidak hanya gedung perkantoran, tapi sejumlah bilik disinfektan juga telah didistribusikan ke Wisma Atlet Kemayoran yang kini dijadikan sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19.

Dilansir dari Liputan6, ini adalah upaya untuk membantu mengurangi penyebaran virus dengan pembersihan badan saat masuk ke ruang kerja, ungkap Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan.

Apa Anda sudah terbayang mengenai fasilitas ini? Umumnya, terdapat cairan disinfektan dan kipas di dalam bilik. Kipas tersebut berguna untuk menyebar cairan disinfektan.

Cara pakainya cukup mudah. Anda hanya perlu masuk ke dalam bilik, menutup kedua mata, dan berputar. Disinfektan yang disemprotkan akan menjangkau seluruh tubuh.

Karena dianggap efektif mencegah penyebaran virus corona, banyak orang yang bahkan membuat sendiri bilik disinfektan yang bisa digunakan di tempat umum maupun di rumah.

Seperti Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo yang membuat alat bernama disinfectant chamber, yang digunakan untuk mengurangi risiko penularan virus corona.

Bilik Disinfektan Tidak Disarankan WHO

Sebelum Anda buru-buru ingin bersih-bersih tubuh di bilik disinfektan, ketahui dulu bahwa cara ini tidak masuk ke dalam rekomendasi pencegahan COVID-19 oleh WHO, lho!

Menurut pernyataan Chandra Risdian (peneliti biokimia LIPI) yang dipublikasikan oleh Tempo, WHO tidak memiliki rekomendasi untuk menggunakan disinfektan ke tubuh manusia.

Bilik yang berisikan cairan disinfektan seperti alkohol, H2O2, dan clorin dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia (bersifat karsinogenik).

Hal ini pun juga dikhawatirkan oleh dr. Sara Elise Wijono. Sebaiknya orang-orang tidak langsung semata-mata mengandalkan bilik disinfektan.

“Sebenarnya, disinfeksi dimaksudkan untuk benda-benda mati (meja, kursi, dan lainnya). Kalau untuk tubuh, yang boleh digunakan adalah antiseptik. Berdasarkan panduan disinfeksi, cairan disinfektan memang tidak diperuntukkan untuk manusia,” jelas dr. Sara dari klikdokter.com.

Ia menambahkan, pada saat proses disinfeksi udara berlangsung di sebuah tempat, tidak disarankan pula bagi seseorang untuk berada di dalam ruangan tersebut.

“Kalau untuk badan, yang disarankan memang cuci tangan dengan air dan sabun. Bila konteksnya seluruh badan, bisa mandi dan keramas. Hand sanitizer juga bisa dipakai kalau tidak ada air atau sabun,” dr. Sara berpesan.

Ketika diimbau masuk ke bilik disinfektan, tanyakan kejelasan alat dengan teliti. Pastikan cairan yang digunakan aman untuk tubuh, bila perlu minta diperlihatkan surat atau informasi yang menyatakan bahwa alat yang dipakai benar-benar aman untuk kesehatan.

 

Pjysical Distancing dan Jaga Kesehatan Tetap Paling Utama

Dokter Sara menyarankan, tetap utamakan penerapan physical distancing dan pola hidup sehat, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.

Physical distancing adalah kegiatan di mana Anda diminta untuk menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antarmanusia. Tujuannya tentu untuk menekan jumlah infeksi suatu penyakit seperti COVID-19.

Menurut dr. Sara, physical distancing sangat penting dilakukan di masa-masa genting seperti sekarang ini.

Sebab, ini bisa memperlambat penularan dan menyediakan waktu untuk tenaga medis mengobati orang-orang yang sebelumnya sudah terlebih dahulu terpapar virus corona.

Selain itu, praktikkan juga pencegahan lainnya seperti rajin cuci tangan, makan makanan bergizi, olahraga rutin, dan tidak merokok serta minum alkohol.

“Perhatikan juga kondisi tubuh. Apabila Anda merasa tidak enak badan, jangan dipaksakan untuk pergi ke luar dan bekerja di luar rumah. Segera periksakan diri ke rumah sakit bila mendapati gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas,” tambah dr. Sara.[acl/klikdokter.com]

Shares: