EdukasiNews

Cegah Konflik Satwa, Pemerintah Buat Jalur Gajah di Bener Meriah

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kabupaten Bener Meriah bekerjasama dengan sejumlah instansi lainnya membangun koridor gajah untuk dilintasi untuk mencegah konflik gajah. Konflik gajah dengan manusia selama ini di Kecamatan Pintu Rime Gayo, telah membawa dampak serius pada perekonomian warga.

Pembuatan koridor gajah ini dimaksud agar gajah liar yang masuk ke perkebunan warga bisa digiring ke habitatnya. Selama ini kelompok gajah yang berada di perkebunan warga tidak mau pindah, karena jalur yang terjal hingga sulit dilalui, ditambah lagi banyak jalur gajah sudah hilang akibat adanya perkebunan maupun lainnya.

Bupati Bener Meriah, Ahmadi bahkan terjun langsung ke lokasi pembuatan koridor gajah sejak sepekan ini. Kepada pihak pengusaha kilang kayu, Ahmadi meminta agar bertanggungjawab untuk membuka akses jalur gajah yang selama ini telah terganggu.

Operasi pembuatan koridor gajah ini didukung penuh oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Bahkan kedua pimpinan ini ikut terjun langsung memantau pembangunan jalur akses gajah.

“Salah satu akses turun gajah ke lembah Krueng Peusangan melalui dusun Gedok dinilai tidak layak, karena terlalu terjal mengingat rombongan gajah ini sedang memiliki beberapa ekor bayi yang masih berusia beberapa minggu,” kata Bupati Bener Meriah, Ahmadi, Kamis (4/1/2017).

Katanya, ini terbukti sudah tiga kali dilakukan penggiringan menuju Gedok, namun tidak berhasil. Rombongan gajah liar itu menolak untuk turun melalui akses jalur tersebut, karena kondisi geografis sangat terjal.

Sementara itu Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, pembuatan jalur akses gajah liar ini untuk meminimalisir konflik gajah sudah berjalan selama 16 hari. Ini juga berkat dukungan penuh pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Dinas Sosial, DLHK dan juga BKSDA.

“Kerjasama lintas sektor inilah sesungguhnya yang dimaksud di dalam SK gubernur tentang tim Koordinasi dan Satgas penanganan konflik satwa liar,” jelas Sapto Aji Prabowo.

Sapto juga menjelaskan bahwa proses penanganan konflik gajah liar ini dalam pemantauan langsung Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Wakil Gubernur telah memanggil para pihak dan melakukan rapat koordinasi di kantor Bupati Bener Meriah beberapa waktu lalu, dan melakukan pemantauan terus menerus terhadap kemajuan dari upaya penanganan konflik ini.

Sapto mengungkap bahwa selain ditangani oleh tim CRU Peusangan yang telah diperkuat dengan tenaga Mahout dan gajah jinak tambahan dari PKG Saree, kelompok swadaya masyarakat yang dikenal dengan Tim Delapan juga turut bekerja bahu-membahu bersama tim.[acl]

Shares: