News

Dewan Pijay: Prioritaskan Penanganan Erosi Krueng Putu

MEUREUDU (popularitas.com) – Pengikisan tebing Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, kian mengkhwatirkan. Akibatnya, sebagian badan jalan sudah amblas ke dasar sungai.

Erosi DAS Krueng Putu di sepanjang Gampong Lueng Putu, Blang Glo, Ara, Baroh Lancok hingga Udeung Bandar Baru yang bermuara ke Kuala Tari Pasi Lhok Kembang Tanjong Pidie, sudah terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan.

Namun hingga saat ini, erosi yang berdampak pada pengikisan badan jalan di sepanjang DAS Krueng Putu tersebut belum kunjung tertangani.

Amatan popularitas.com, di Gampong Blang Glong dan Ara misalnya, jarak antara sungai dengan perumahan masyarakat yang dipisah badan jalan hanya tinggal beberapa meter saja.

Menanggapi itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, Mahliel, meminta balai pengairan selaku otoritas penanggung jawab secara nasional untuk mempriotitaskan penanganan erosi Krueng Putu, yang mengancam perumahan warga tersebut.

“Akibat erosi, sudah banyak lahan yang tergerus ke dasar sungai akibat erosi. Dan yang paling miris kita lihat di Gampong Siren, meunasahnya bahkan terancam amblas karena lokasinya sudah sangat dekat dengan sungai,” kata anggota DPRK Pidie Jaya, Mahlil kepada popularitas.com, Sabtu, 8 Februari 2020.

Selain itu, sejumlah rumah masyarakat Gampong Udeung Kecamatan Bandar Baru Pidie Jaya yang berlokasi di bibir DAS Krueng Putu itu, kini juga terancam amblas ke dasar sungai, akibat erosi yang tak kunjung tertangani.

Mahlil yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Blang Glong tersebut mengatakan, DPRK Pidie Jaya sudah pernah menyampaikan laporan hasil reses ikhwal erosi tersebut ke Bupati Aiyub Abbas.

“Laporan hasil reses sudah kita ajukan ke Bupati saat itu, untuk ke depan sungai ini harus menjadi prioritas utama dalam penanggulangan bencana, jika ada bantuan penanggulangan bencana Krueng Putu yang sudah sangat mendesak,” kata Mahlil.

Jika tak segera ditangani, kata dia, rumah-rumah masyarakat yang kini hanya berjarak beberapa meter dari sungai dipastikan akan tergerus aliran sungai. Mahlil juga mengaku sudah pernah berkoordinasi dengan pihak dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya ikhwal penanganan erosi Krueng Putu tersebut.

Menurutnya PU Pidie Jaya bahkan sudah mengusulkan penanganan erosi Krueng Putu ke Balai Pengairan di Banda Aceh, sejak tahun 2016 lalu.* (C-005)

Shares: