BANDA ACEH (popularitas.com) – Gerhana matahari cincin akan terjadi di Kabupaten Simeulue dan sebagian Aceh Singkil pada 26 Desember 2019 mendatang. Menghadapi fenomena alam itu, masyarakat diimbau untuk istighfar dan salat gerhana.
“Masyarakat yang melihat gerhana tersebut kami imbau untuk memperbanyak istighfar, takbir, sedekah dan bentuk-bentuk ketaatan lainnya dalam rangka mengagungkan kebesaran Allah,” kata Kakanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh, Selasa, 19 November 2019.
Daud Pakeh juga mengimbau masyarakat untuk melaksanakan salat gerhana serentak secara berjamaah. Salat sunah itu bisa dilaksanakan setelah salat zuhur pada 26 Desember 2019 mendatang.
Baca: Kemenag akan Pantau Gerhana Matahari Cincin di Simeulue
“Selain melaksanakan salat gerhana, juga bisa dilanjutkan dengan sedikit khutbah gerhana pada saat gerhana terjadi,” jelas Daud Pakeh.
Dia berharap masyarakat tak salah mengartikan makna dari gerhana matahari itu. Karena, selama ini masih ada yang menyebut apabila terjadinya gerhana matahari, maka pertanda musibah atau hal-hal buruk lainnya.
“Kanwil Kemenag Aceh mengimbau agar gerhana matahari tak dikaitkan dengan kematian, musibah atau hal-hal buruk lainnya, karena gerhana matahari merupakan fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah,” kata Daud Pakeh.
Sebelumnya diberitakan, Kanwil Kemenag Aceh akan memantau gerhana matahari cincin di Kabupaten Simeulue pada 26 Desember 2019. Gerhana itu akan terjadi hampir di seluruh Indonesia, namun hanya 7 provinsi yang bisa melihat gerhana total.
Ketujuh provinsi yang bisa melihat gerhana matahari total adalah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Untuk provinsi Aceh, gerhana total hanya bisa dilihat di Kabupaten Simeulue dan sebagian Singkil. Gerhana akan terjadi pada pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB.
“Durasi gerhana seluruhnya tiga jam 47 menit 52 detik, sementara durasi gerhana total cincin dua menit 53 detik,” kata Daud Pakeh.*(C-008)
