BANDA ACEH – Sembilan ekor ikan paus terdampar di pesisir pantai Ujong Kareng, desa Ujung Bate, Aceh Besar. Diketahui paus jenis sperma itu terdampar diduga akibat terbawa arus saat sedang melintasi Selat Malaka.
Kepala Bidang Kelautan dan Perairan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Nurmahdi mengatakan paus jenis sperma atau kepala kotak itu kehidupannya secara berkelompok. Ia menduga ikan tersebut berimigrasi dari Samudera Hinda ke Samudera pasifik, karena kondisi bumi sedang terjadi pergantian musim.
“Saat sedang melewati Selat Malaka mungkin ada satu ikan yang mengalami sakit. Paus ini kehidupannya berkelompok jika ada satu yang terluka dan berbelok arah maka lain akan mengikutinya,” kata Nurmahdi, Senin (13/11/2017).
Proses evakuasi hingga saat ini masih terus berlangsung, dari 9 ikan yang terdampar dua diantaranya telah berhasil ditarik kembali ke tengah laut.
Pantauan popularitas.com, proses evakuasi telah berlangsung sejak pukul 10.00 WIB pagi tadi, kondisi tubuh paus terlihat mulai terluka akibat air semakin dangkal dan tidak mengenai tubuhnya.
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala Muhardi mengatakan proses evakuasi dilakukan menggunakan jaring dan terpal. Kemudian ekornya diikat dengan tali dan ditarik menggunakan kapal Napolean 045. Muhardi mengaku, timnya sempat kualahan saat proses menarik paus tersebut, akibat kondisi tubuhnya yang lemah tidak bisa bergerak.
“Sampai saat ini baru dua yang bisa kita tarik sementara lainnya masih dalam proses. Kita masih bisa merawat mereka bertahan sampai satu hari namun lebih dari itu kita tidak bisa menjamin,” tuturnya.
Saat ini proses perawatan yang dilakukan terhadap paus tersebut, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran terus menyiram air ke tubuh paus serta menggunakan anduk basah.
Selain itu, kehadiran hewan langka tersebut turut menjadi tontonan masyarakat sekitar. Diketahui kehadiran paus ini adalah kedua kalinya di Aceh setelah 2016 lalu di pantai Alu Naga, Banda Aceh.[acl]
PENULIS : ZUHRI NOVIANDI