BANDA ACEH – Empat dari sembilan ekor Sperm Whale (paus hijau) atau sering juga disebut paus sperma yang terdampar di pantai Durung, Gampung Durung, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar ditemukan sudah mati. Sedangkan lima ekor lainnya berhasil dievakuasi ke tengah laut oleh petugas gabungan sejak tadi malam.
Sampai tadi malam petugas gabungan SAR, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh terus bekerja untuk mengevakuasi. Hanya lima ekor yang berhasil diselamatkan ke habitatnya, sedangkan 4 ekor kemudian ditemukan sudah mati.
Pantauan merdeka.com, keempat paus tersebut paginya sudah terpisah, dua paus tetap berada pada posisi semula, sedangkan dua paus terpisah sekitar 500 meter ke kiri dan kanan. Hingga sekarang keempat paus tersebut belum dikuburkan, masih berada di pinggir pantai.
“Sejak tadi malam dari TNI al Armabar, mereka bantu KRI Siemelue untuk evakuasi dari tadi malam sampai pukul 21.00 WIB,” kata Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, Selasa (14/11/2017).
Petugas sejak kemarin ditemukan terus berjibaku menyelamatkan satwa dilindungi ini. Bahkan mereka bekerja hingga larut malam dan berhasil dievakuasi sebanyak 5 ekor. “Yang berhasil didorong ke laut 5 ekor,” jelasnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Kelautan dan Perairan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Nurmahdi menjelaskan, ada banyak kemungkinan penyebab terdamparnya ikan paus tersebut. Ikan tersebut, terdampar saat sedang berimigrasi dari Samudera Hinda ke Samudera pasifik, karena kondisi bumi sedang terjadi pergantian musim.
Dia menambahkan, saat sedang melintasi Selat Malaka, kemungkinan ada satu ekor di antaranya sakit. Kehidupan ikan paus selalu berkelompok dan bila ada satu yang berbelok, maka semua akan mengikutinya.
“Jadi kemungkinan ada yang sakit, hidup paus itu kalau ada satu berbelok lainnya juga ikut berbelok,” kata Nurmahdi.
Menurutnya, ada banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya mengapa ikan paus tersebut terdampar. Bisa jadi ikan paus tersebut sedang mengejar ikan-ikan kecil yang berada di dekat pantai hingga terdampar ke pinggir pantai.
Gangguan lain juga bisa terjadi seperti ikan paus tersebut sedang berada di perairan dangkal, sehingga ada gangguan suara dalam air. Akibatnya bisa merusak sistem navigasi ikan paus yang sedang berimigrasi tersebut, hingga tersesat ke bibir pantai. [acl]
Sumber : merdeka.com