News

Investasi Selama Pandemi di Aceh Tidak Terlalu Berpengaruh

Memacu Investasi di Tengah Pandemi
Perusahaan Kerajaan Abu Dhabi Tertarik Investasi Non Migas di Aceh. (ist)

POPULARITAS.COM – Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Dr. Aulia Sofyan, S.Sos., M.Si mengatakan, perkembangan investasi selama pandemi di Tanah Rencong tidak berpengaruh besar.

Bahkan, secara nasional pada tahun 2020, target realisasi investasi sudah melampaui dari target Rp 4 triliun menjadi Rp 4,9 triliun. Sementara untuk Provinsi Aceh sudah mencapai 81,9 persen, dari target Rp 6,050 triliun.

“Pengaruh pandemi baik nasional, dunia dan Aceh ada pengaruhnya, namun untuk Aceh tidak terlalu berpengaruh,” ujar Aulia, Selasa (25/8/2020).

Ia menjelaskan, pengaruh investasi yang paling terasa di Aceh yaitu tertundanya realisasi investasi PT Biomass Energi Abadi di Kota Langsa. Hal ini terjadi karena calon investor dari India tidak bisa masuk ke Aceh, disebabkan negaranya masih lockdown.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, kata Aulia, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pihak India dan UAE via aplikasi zoom. Para calon investor ini mengaku akan ke Aceh dalam waktu dekat, jika pandemi berakhir.

“Mereka akan ke Aceh dalam waktu dekat bila pandemi berakhir. Pak gubernur sudah berjumpa dengan Dubes UAE di Jakarta untuk follow up pertemuan delegasi Aceh ke Abu Dhabi pada Februari 2020,” sebut Aulia.

Terkait investasi di Aceh, lanjut Aulia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga cukup memberi perhatian khusus untuk provinsi ini. Belum lama ini, BKPM juga mengirimkan tim untuk meninjau Pabrik Semen Laweung dan KEK Arun di Lhokseumawe.

“Dalam beberapa waktu ke depan beliau akan follow up permasalahan itu dan akan berkoordinasi dengan menteri BUMN,” jelas Aulia.

Selain itu, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga mendukung upaya yang dilakukan oleh BKPM. Pucuk pimpinan Pemerintah Aceh ini berharap aturan pengelolaan aset di KEK Arun dapat segera direalisasikan.

“Pak Gubernur berharap aturan yang dari Menteri Keuangan terhadap pengelolaan aset di KEK Arun bisa dengan cepat direalisasikan sehingga pengelola KEK Arun dapat bernegosiasi langsung dengan calon investor untuk segera merealisasikan rencana proyek mereka di KEK Arun,” ujar dia.

Kata Aulia, khusus untuk Pabrik Semen Laweung, pihaknya akan menggelar rapat dengan stakeholder di Jakarta. Hal ini untuk membahas apakah proyek tersebut dilanjutkan atau dihentikan.

“Nanti akan diputuskan apakah akan dilanjutkan atau tidak sesuai denga arahan presiden agar setiap proyek investasi mangkrak harus diselesaikan dan dibantu secara penuh apalagi dalam menghadapi pandemi Covid yang meluluhlantakkan perekonomian negara,” kata Aulia.[]

Reporter: Muhammad Fadhil
Editor: Acal

Shares: