EdukasiNews

Kadis Pendidikan Aceh Belum Tau Soal Buku Yerussalem

POPULARITAS.COM –   Dinas Pendidikan Aceh belum mendapatkan informasi tentang beredarnya buku pelajaran berisi tentang Yerussalem sebagai ibu Kota Israel di kalangan murid SD dan Madrasah  di Kabupaten Aceh Barat. Kendati demikian, jika peredaran buku tersebut benar ditemukan ia meminta dinas pendidikan setempat untuk segera menarik dari peredaran.

“Sampai saat ini kita belum dapat informasi tentang itu, kita akan coba koordinasi lagi ke Kadis di sana. Kalau memang benar buku itu ada maka harus ditarik dari peredaran,” sebut Kadis Pendidikan Aceh, Laisani  saat dihubungi Jumat (15/12/2017).

Laisani mengaku, sejauh ini ia belum mendapatkan kabar bahwa buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk kelas 6 SD yang mencantumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel beredar di Aceh. Akan tetapi sebutnya, Dinas Pendidikan Aceh akan segera mengintruksikan ke setiap kepala dinas pendidikan kabupaten/kota untuk segera mengecek tentang keberadaan buku tersebut di setiap sekolah.

“Kita belum mendapatkan berita secara valid sejauh mana sudah buku itu beredar di Aceh. Kita tidak tahu persis bukunya seperti apa karena  juga belum lihat, namun secara tegas kita nyatakan jika buku itu ada maka harus segera ditarik karena buku itu tidak cocok beredar di Aceh,” ujarnya.

Sementara itu, sebanyak 6000 buku yang tersebar di Aceh Barat tersebut ditemukan setelah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Aceh Barat, bersama Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas Pendidikan dan seluruh kepala sekolah berkumpul di SDN Cot Darat, Kecamatan Samatiga.  Dalam pertemuan terungkap jumlah buku yang beredar.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh,  Mulyadi Nurdin pada via WhatsApp mengatakan pihaknya telah menyeru pihak terkait di Aceh Barat untuk menarik buku tersebut dari peradaran. Ia juga menghimbau kepada seluruh kadis pendidikan se-Aceh agar mengecek tentang keberadaan buku itu.

“Setelah kita ketahui soal peredaran ini, kita sudah menyeru pihak terkait untuk menarik buku tersebut dari peredaran,” tuturnya.

Diketahui, pada buku terbitan Intan Pariwara, nama Yerusalem tercetak dalam kolom Ibu Kota negara Israel, diikuti 18 negara yang termasuk Asia Barat seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Yaman, dan lain-lain.

Sementara, Yudhistira menaruh kesalahan itu pada nomor 7 sesuai abjad dalam tabel negara-negara Asia Barat. Palestina berada di urutan ke-12 dengan Ibu Kota diisi strip (-) alias kosong.

Yudhistira melalui nomor surat 12/Pnb-YGI/XII/2017 tanggal 12 Desember 2017 telah memberikan penjelasannya dan menyatakan World Population Sheet 2010 sebagai sumber data yang ia gunakan.[acl]

Reporter : Zuhri Noviandi

Shares: