News

Kadisdik Harap Proses Belajar Tak Berhenti Karena Covid

413 Sekolah di Aceh Mulai Belajar Tatap Muka
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri saat meninjau aktivitas sekolah pada hari pertama tahun ajaran baru di Banda Aceh, Senin (14/7/2020). (ANTARA/Khalis)

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri mengaku dalam dua pekan terakhir ini rutin berkunjung ke sejumlah kabupaten/kota untuk memastikan belajar mengajar secara daring berlangsung baik.

Kendati Aceh sedang dilanda pandemi Covid-19. Rachmat menjelaskan, pendidikan semua tingkatan tidak boleh berhenti. Terutama sekolah di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan Aceh tingkat Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) di seluruh Aceh.

Mengingat angka pasien terjangkit virus corona di Aceh terus mengalami peningkatan setiap harinya, sejak Maret 2020 lalu. Pemerintah Aceh telah memutuskan seluruh sekolah semua tingkatan harus belajar secara daring maupun luring.

Rachmat tak menampik, tidak semua siswa dapat mengikuti belajar secara daring dengan segala keterbatasan. Untuk memastikan agar siswa tetap belajar dari rumah. Dinas Pendidikan Aceh meminta pihak sekolah untuk bekerja sama dengan Muspika, agar dapat turun ke gampong-gampong untuk memastikan siswa tetap belajar dari rumah.

Guru bersama Muspika, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sebutnya, dapat berkolaborasi berkunjung ke gampong-gampong untuk memastikan siswa tetap belajar. Selain itu, dapat juga memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya peran keluarga dalam pembelajaran daring maupun luring selama pandemi.

Tak hanya itu, Muspika Plus bersama sekolah berkunjung ke gampong-gampong, sebut Rachmat lagi, dapat mengedukasi masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan. Sehingga penyebaran virus corona dapat diatasi, pelaksanaan sekolah secara tatap muka dapat segera diberlakukan.

“Koordinasi dengan Muspika, turun ke masyarakat sama-sama dengan guru, bertemu dengan anak-anaknya, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengedukasi masyarakat. Gak ada cara lain harus seperti itu kita lakukan,” ungkapnya.

Menurut Rachmat, untuk memastikan siswa tetap belajar kendati sedang di rumah tidak bisa dilakukan satu pola. Butuh keterlibatan para pihak untuk memastikan peserta didik tetap belajar meskipun sistem pembelajarannya dilakukan secara mandiri di rumah.

“Makanya kita perlu kerjasama dengan Muspika, Babinsa, Bhabinkamtibmas, karena mereka kan ada desa binaan,” tutupnya.

Shares: