News

Kematian Dokter Bertambah, Pelayanan Kesehatan Terancam

Teka-Teki Awal Pandemi di Prancis
Seorang perawat memakai masker saat beristirahat di unit perawatan intensif bagi pasien terinfeksi virus corona (COVID-19) di rumah sakit swasta Clinique de l'Orangerie di Strasbourg, Prancis, Jumat (17/4/2020). (ANTARA/REUTERS/CHRISTIAN HARTMANN/TM)

POPULARITAS.COM – Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan kematian dokter terus bertambah. Sampai Sabtu (3/10) kemarin tercatat 130 dokter meninggal setelah terinfeksi virus corona (covid-19).

Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Ari Kusuma mengatakan kehilangan tenaga kesehatan merupakan kerugian besar dalam penanganan kesehatan di era pandemi. Kejadian ini berpotensi membuat layanan kesehatan terancam lumpuh.

“Jumlah tenaga kesehatan terutama dokter di Indonesia sebelum pandemi covid-19 sudah merupakan salah satu yang terendah di Asia dan dunia. Dengan jumlah dokter yang ada, rata-rata 1 orang dokter diestimasikan melayani 3 ribu masyarakat,” kata Ari seperti dilansir laman CNNIndonesia, Minggu (4/10/2020).

Ia melanjutkan dengan banyaknya korban dari pihak tenaga kesehatan saat ini, maka ke depannya pelayanan kesehatan pada pasien, baik covid-19 maupun non-covid-19 akan terganggu karena kurangnya tenaga medis.

Tim Mitigasi PB IDI berharap masyarakat tidak menganggap remeh covid-19. Salah satunya, dengan menerapkan protokol kesehatan yang selama ini disosialisasikan oleh pemerintah pusat dan daerah.

Menurut Ari, selama ini masih ada masyarakat yang menganggap remeh covid-19 dan abai dengan protokol kesehatan. Hal tersebut menjadi bukti masyarakat tidak peduli dengan keselamatan tenaga kesehatan.

Diketahui, berdasarkan data Tim Mitigasi PB IDI, 130 dokter itu terdiri dari 67 dokter umum, 61 dokter spesialis, dan dua dokter residen. Jumlah tersebut tidak termasuk dokter gigi yang meninggal akibat terpapar virus corona.

Para dokter yang meninggal dunia itu tersebar di 18 provinsi. Rinciannya, 31 dokter di Jawa Timur, 22 dokter di Sumatera Utara, 19 dokter di DKI Jakarta, 11 dokter di Jawa Barat, 9 dokter di Jawa Tengah, 6 dokter di Sulawesi Selatan, 5 dokter di Bali.

Kemudian, di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan di Aceh masing-masing 4 dokter. Lalu, di Kalimantan Timur dan Riau masing-masing tiga dokter.

Selanjutnya, di Kepulauan Riau, DIY, dan NTB masing-masing 2 dokter. Serta di Papua Barat, Banten, dan Sulawesi Utara masing-masing 1 dokter.

Pada akhir September lalu, IDI mencatat ada 127 dokter meninggal akibat covid-19. Selain itu, juga tercatat ada 9 dokter gigi dan 92 perawat meninggal dunia.

Editor: dani

Shares: