HeadlineNews

Lapan Imbau Muslim Indonesia Sempurnakan Arah Kiblat

JAKARTA (popularitas.com) – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengimbau agar masyarakat muslim Indonesia menyempurnaan arah kiblat. Sebab, pada momen-momen tertentu bisa membantu masyarakat untuk menentukan arah kiblat yang pas.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan, penyempurnaan arah kiblat dilakukan bukan karena arah kiblat yang berubah. Arah kiblat tidak berubah. Perlunya penyempurnan atau pemeriksaan ulang karena sebagian besar masjid atau musala arah kiblatnya ditentukan sekadar perkiraan. Acuannya pun mengikuti arah kiblat masjid yang sudah ada atau dengan menggunakan kompas yang tidak akurat.

Nah, dengan bayangan matahari pada saat-saat tertentu yang disebutkan di bawah ini, arah kiblat dapat lebih mudah dan lebih akurat ditentukan. Waktunya diberikan banyak pilihan, silakan gunakan waktu yang sesuai dengan mempertimbangkan keadaan cuaca dan konversi waktu setempat,” jelas Thomas dalam blognya.

Arah kiblat bisa ditentukan dari bayangan benda vertikal, misalnya tongkat, kusen jendela atau pintu, serta bisa pula sisi bangunan. Untuk daerah yang mengalami siang bersamaan dengan Mekkah (Indonesia Barat, Asia Tengah, Eropa, Afrika) bisa menggunakan jadwal berikut ini untuk menentukan arah kiblat.

  • 26–30 Mei 2019, pukul 16:18 WIB (09:18 UT/GMT)
  • 14–18 Juli 2019, pukul 16:27 WIB (09:27 UT/GMT)

Thomas membeberkan, rentang waktu plus atau minus 5 menit masih cukup akurat. Arah kiblat adalah dari ujung bayangan ke arah tongkat. Untuk daerah yang mengalami siang berlawanan dengan Mekkah (Indonesia Timur, Pasifik, dan benua Amerika) silakan gunakan jadwal berikut ini untuk menentukan arah kiblat menurut waktu setempat (konversikan WIB atau UT ke waktu lokal).

  • 12–16 Jan 2020, pukul 04:30 WIB (11–15 Jan 2020, 21:30 UT/GMT)
  • 27 Nov–1 Des 2019, pukul 04:09 WIB (26–30 Nov 2019, 21:09 UT/GMT)

Untuk daerah tersebut, rentang waktu plus atau minus lima menit juga dikatakan masih cukup akurat. Arah kiblat adalah dari tongkat ke ujung bayangan.

“Gunakan benda tegak, misalnya kusen jendela, untuk menentukan arah kiblat dari bayangannya pada waktu yang ditentukan. Beri tanda arah bayangan, misalnya dengan sajadah. Buat garis shaf baru berdasarkan arah yang telah ditentukan. Jangan ragu menyempurnakan arah kiblat demi kebenaran,” jelas Thomas.(JPN)

Shares: