POPULARITAS.COM – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berbagaicaman perdebatan regulasi semakin menghangat. Bahkan ada usulan Pilkada dikembalikan kepada Dewan Pimpinan Perwakilan Daerah (DPRD), hingga terjadi pro-kontra.
Kedua sistem pemilihan kepala daerah (langsung dan tak langsung), masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pada sistem pemilihan kepala daerah secara langsung, partisipasi masyarakat sangat dimungkinkan.
Sehingga kepala daerah yang terpilih lebih legitimate. Sementara pada pemilihan kepala daerah tidak langsung (DPRD yang memilih) tidak membutuhkan cost penyelenggaraan pemilihan yang besar. Juga lebih cepat dan efisien.
Di Aceh, sebuah lembaga yang dibentuk oleh berbagai ormas dan OKP dan kalangan professional di Aceh pada 26 Februari 2016, tak henti-hentinya melakukan edukasi demokrasi kepada masyarakat termasuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memillih pimpinan yang seusai dengan hati nurani mereka.
Forum ini bertujuan untuk membantu terlaksananya pemilu dan pilkada di Aceh secara bersih, adil, jujur, dan professional, tanpa kekerasan dan diskriminasi dalam bentuk apa pun.
Koordinator Fraksi Pilkada, Ida Azwan, mengatakan, demi terus meningkatkan pengetahuan warga tentang pentingnya memilih pimpinan, kali ini Fraksi Pilkada kembali menggelar diskusi terbuka dengan tema “Wacana Pilkada Tidak Langsung, Benarkah Membalikkan Arah Jarum Jam Demokrasi?” yang berlangsung Jumat 23 Februari 2018 di Arabia Hotel Peunayong Banda Aceh.
“Kita sengaja memilih topik ini, karena kita tahu sebelum Indonesia menggelar pemilihan pemimpin langsung, kita pernah menjalani proses demokrasi pemilihan kepala daerah melalui DPR, nah disini kita akan membedah apa saja kelebihan dan kekuran system pemilihan seperti ini,” jelas Ida Azwan.
Untuk zaman seperti ini, sebutnya, pastinya akan muncul pertanyaannya: apakah rakyat mau menitipkan hak “suaranya” untuk memilih kepala daerah kepada wakil mereka di DPRD? Apakah dengan dipilih secara demikian akan mampu menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan harapan rakyat?
“Disini akan ada kelompok-kelompok strategis masyarakat yang dapat menyampaikan pendapat mereka tentang wacana Pilkada tidak langsung,” ujar Ida.[acl/rilis]