News

Mahasiswi Unaya Temukan Ekstrak Penurun Kadar Merkuri dalam Tubuh Manusia

Mahasiswi Unaya Temukan Ekstrak Penurun Kadar Merkuri dalam Tubuh Manusia. (ist)

POPULARITAS.COM – Mahasiswi program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Abulyatama (FKM Unaya), Erna Safitri menemukan ekstrak untuk menurunkan kadar merkuri dalam tubuh manusia khususnya pada masyarakat yang tinggal di daerah penambang emas.

Temuan itu dipaparkan dalam skripsi Erna Safitri. Dalam riset tersebut, ekstrak yang digunakan bersumber dari bahan alami atau rempah-rempah yaitu ketumbar. Dalam penelitiannya, Erna Safitri menguji ekstrak pada mencit dan hasilnya diperoleh bahwa terjadi penurunan kadar merkuri pada tubuh mencit yang sangat signifikan.

Pada penelitian tersebut, Erna Safitri juga membandingkan antara ekstrak ketumbar dengan ekstrak belimbing, di mana didapatkan hasil ekstrak ketumbar lebih efektif dalam menurunkan kadar merkuri pada tubuh manusia yang diujicobakan pada mencit.

Riset tersebut dilakukan Erna di laboratorium kesehatan lingkungan FKM Unaya. Dalam laporan penelitian, Erna Safitri dibimbing oleh Lensoni dan Ambia Nurdin.

Dalam keterangannya kepada popularitas.com, Minggu (4/4/2021), Lensoni menyampaikan bahwa pihaknya telah membuat rencana kerja akademik khususnya bidang penelitian, agar ke depannya FKM Unaya dapat lebih banyak lagi mengeluarkan riset-riset.

“Terutama dalam bentuk produk-produk dan alat kesehatan serta teknologi tepat guna yang dapat berguna untuk masyarakat demi tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang makin baik,” kata Lensoni yang juga Dekan FKH Unaya.

Lensoni menambahkan, motto Unaya yaitu rumoh ilmu dan budaya. Dari motto ini diharapkan dapat menjadi bagian dari budaya akademik yang terjadi di kalangan civitas akademika.

Lensoni juga mengajak para lulusan SMA, MA dan SMK untuk bersemangat membangun masa depan dengan bergabung pada FKH Unaya pada angkatan tahun 2021.

“FKM Unaya saat ini telah memiliki dua program studi yaitu Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dan Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja,” sebut Lensoni.

Editor: dani

Shares: