Peneliti: Masyarakat Indonesia tak menginginkan banyak parpol
Peneliti BRIN Siti Zuhro menyampaikan paparan dalam diskusi publik "Pilpres 2024: Menyoal Presidential Threshold" seperti dipantau dari Jakarta, Minggu (14/11/2021). (ANTARA/Putu Indah Savitri)
Home Politik Peneliti: Masyarakat Indonesia tak menginginkan banyak parpol
Politik

Peneliti: Masyarakat Indonesia tak menginginkan banyak parpol

Share
Share

POPULARITAS.COM – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan masyarakat Indonesia tidak menginginkan banyak partai politik (parpol) pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Masyarakat, kata Siti Zuhro, justru mengharapkan partai politik yang benar-benar memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat.

“Orang Indonesia tidak menghendaki partai banyak; yang dimaui partai berkualitas, bisa mengakomodasi harapan masyarakat,” kata Siti, dikutip dari laman Antara, Rabu (13/7/2022).

Fenomena partai baru yang bermunculan setiap menjelang pemilu, lanjutnya, tidak serta-merta membuat masyarakat tertarik untuk memilih.

“(Itu) Dibuktikan dengan masyarakat tidak langsung pindah, Golkar sudah mempunyai pemilih tradisional, PDI Perjuangan mempunyai ceruk dukungan. Pangsa pasar ini yang tidak dipunyai partai baru,” jelasnya.

Dia mencontohkan, “kandang banteng” PDI Perjuangan ada di Jawa Tengah dan Bali, sementara basis massa Partai Golkar berada di wilayah Indonesia bagian timur dan Sumatera.

Menurut peneliti senior itu, idealnya, partai baru tidak sekonyong-konyong mengikuti pemilu setelah membuat deklarasi.

Parpol, sebagai wadah seleksi kepemimpinan nasional dan daerah, harus cukup melakukan kampanye politik, seperti sosialisasi politik tentang partai, mengenalkan visi dan misi partai, serta program-program partai yang difokuskan.

Hal itu seharusnya dilakukan secara terus-menerus sebelum pemilu sebagai salah satu wujud keterlibatan masyarakat dalam proses politik.

“Dilakukan jangka panjang, puncaknya di pemilu, pilkada; makanya dilakukan kampanye politik pemilu,” tambahnya.

Dia mengatakan parpol baru tidak bisa menunjukkan pemilih yang pasti karena masih mengandalkan pemilih mengambang atau swing voters.

Oleh karena itu, partai baru perlu menunjukkan upaya pendekatan yang tidak dilakukan menjelang pemilu saja, karena pemilih mengambang masih dapat didekati melalui pertemuan secara langsung.

“Partai yang paling menjadi dambaan rakyat adalah yang mampu menganalogikan dirinya dengan kebutuhan rakyat,” ujar Siti.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
Demokrat Aceh pastikan dukungan untuk AHY di Kongres Jakarta
Politik

Demokrat Aceh pastikan dukungan untuk AHY di Kongres Jakarta

POPULARITAS.COM – Partai Demokrat akan melaksanakan kongres pada 24-25 Februari 2025 di Jakarta. Salah...

Illiza - Afdhal Resmi Dilantik jadi Wali Kota dan Wakil Walikota Banda Aceh
NewsPolitik

Illiza – Afdhal Resmi Dilantik jadi Wali Kota dan Wakil Walikota Banda Aceh

POPULARITAS.COM – Illiza Saaduddin Djamal – Afdhal Khalilullah resmi dilantik menjadi Walikota...

Mendagri Sebut Aceh Punya Kekhususan Alasan Mualem - Dek Fadh Dilantik Lebih Awal
Politik

Mendagri Sebut Aceh Punya Kekhususan Alasan Mualem – Dek Fadh Dilantik Lebih Awal

POPULARITAS.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan seharusnya pelantikan pimpinan...

Mualem: Aceh Harus Lebih Kaya dari Provinsi Lain
NewsPolitik

Mualem: Aceh Harus Lebih Kaya dari Provinsi Lain

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengungkapkan komitmennya untuk bekerja...