Headline

Proyek APBN 2024 senilai Rp15 miliar di Pidie ambruk usai serah terima

Tanggul proyek senilai Rp15 miliar jebol di Pidie, ini kata pakar konstruksi

POPULARITAS.COM – Tanggul pengendali banjir di Krueng Teupin Raya, Glumpang Tiga, Pidie, ambruk usai dibangun. Proyek yang bersumber dari APBN 2024 tersebut, telan anggaran senilai Rp15 miliar. Kejadian rubuhnya kanal tersebut terjadi pada 23 November 2024

Salah watu warga Krueng Teupin Raya, Muhammad dalam keterangannya kepada popularitas.com, Jumat (13/12/2024) mengatakan, proyek tersebut baru saja tuntas dikerjakan oleh kontraktor. Namun, baru satu minggu usai serah terima dengan pemerintah, tanggul tersebut ambruk.

Kejadian ambruknya tanggul itu, usai kawasan itu diguyur hujan lebat yang sebabkan debit air DAS Krueng Teupin Raya meningkat, tambahnya. “Ini terjadi sekitar akhir November. Malamnya beberapa titik tanggul proyek tersebut sudah mengalami keretakan. Sabtu paginya, saat air mulai surut tanggul itu langsung ambruk,” katanya.

Penelusuran popularitas.com proyek milik Kementerian PUPR dengan Satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera I Provinsi Aceh itu dikerjakan oleh perusahaan PT. Intan Meutuah Jaya.

Proyek APBN 2024 senilai Rp15 miliar di Pidie ambruk usai serah terima

Perusahaan yang bermarkas di jalan Kuta Buloh-Jamboe Papeun Gampomg Kuta Buloh I Kecamatan Meukek – Aceh Selatan mengerjakan proyek tersebut dengan nilai kontrak Rp 15.042.689.000 dari dasar Pagu anggaran Rp 19.000.000.000.

Pengerjaan tanggul itu mulai dikerjakan sekira awak tahun 2024 dengan lokasi pemasangan tanggul tersebut masuk dalam wilayah adminitrasi Gampong Teupin Raya dan Desa Simpang atau sisi timur Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Teupin Raya itu.

Amatan popularitas.com, terdapat empat titik tanggul proyek APBN milik Balai wilayah sungai I Sumatera I di Teupin Raya yang ambruk. Dua titik di Gampong Teupin Raya dan dua titik lainnya di wilayah Gampong Simpang kecamatan Glumpang Tiga, Pidie. Titik tanggul proyek pengendali banjir yang ambruk pada 23 November itu kini tampak sudah ditimbun dengan menggunakan tanah.

Luas tanggul proyek Rp 19 miliar yang ambruk tersebut setiap titiknya bervariasi, mulai sekira 20 meter hingga 50 meter lebih. Tidak hanya itu,  beberapa titik tanggul tersebut juga tampak retak.

Sementara itu rekanan pelaksana proyek pengendali banjir Krueng Teupin Raya Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie, Junaidi mengatakan, Provisional Hand Over (PHO) proyek dengan nilai kontrak Rp 15 miliar itu dilakukan satu pekan sebelum kejadian ambruk tersebut.

Junaidi berdalih, ambruknya tanggul proyek tersebut disebabkan banjir yang melanda wilayah setempat pada Jumat (22/11/2024). “Ambruk terjadi ketika air sungai surut. Pada waktu banjir itu kondisi pintu air di kawasan itu tertutup. Kemudian pintu air dibuka ketika air surut sehingga membuat material timbunan di tepi sungai tergerus air hingga mengakibatkan tanggul di beberapa titik ambruk,” jelasnya.

Shares: