BANDA ACEH (popularitas.com) – Proyek pengerukan kolam Pelabuhan Penyebrangan Ulee Lheue senilai Rp13 miliar milik Dinas Perhubungan Aceh, terancam gagal pelaksanaannya.
Kegiatan ini dimenangkan oleh PT Bohana Jaya Nusantara seperti tertera dalam situs milik LPSE Aceh, dengan nilai penawaran Rp12,6 miliar, dan telah ditandatangani kontraknya sejak Mai 2019.
Namun, hingga akhir Agustus, belum ada tanda-tanda bahwa kegiatan tersebut dikerjakan oleh pihak kontraktor pemenang.
Informasi yang dihimpun media ini, belum dikerjakannya proyek tersebut disebabkan perusahaan pemenang tender tidak memiliki kapal keruk. Diduga, ada persoalan antara pemberi dukungan kapal keruk dengan pemenang tender.
Mengingat waktu berakhirnya periode anggaran 2019, yang menyisakan beberapa hari kalender lagi, proyek ini sangat berpotensi gagal dan tidak dapat dikerjakan. Padahal proyek pengerukan kolam ini telah dimulai sejak 2018. Namun, pada tahun tersebut, kegiatan ini gagal dilaksanakan dan baru dilanjutkan kembali pada 2019.
Pantauan wartawan di lokasi, proyek tersebut hingga saat ini belum juga dilaksanakan oleh PT Bohana Jaya Nusantara.
Jika kemudian proyek ini kembali tidak dapat dilaksanakan pada tahun ini, maka hal tersebut akan sangat merugikan pemerintah Aceh, dari sisi pelayanan terhadap angkutan kapan penumpang, yang sewaktu-waktu dapat kandas, akibat kondisi pelabuhan semakin dangkal.* (SKY)
