Ekonomi

Rektor Unsyiah: Aceh harus mampu kurangi kemiskinan 2 persen tiap tahun

Banda Aceh  – Ikatan Alumni Universitas Syiah Kuala (IKA Unsyiah) dan Korps Alumni UIN Ar-Raniry (Koniry) menggelar silaturahmi akbar civitas akademika beserta alumni di halaman Masjid Jamik Kampus Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (13/4).

Ketua IKA Unsyiah, Sulaiman Abda mengajak para akademisi untuk bersama-sama membagun Aceh di masa akan datang. Mengingat dana Otonomi Khusus (Otsus) yang hampir habis masanya. Maka perlu kerja keras semua pihak untuk membangun Aceh ke depan.

“Pilkada juga sudah selesai, mari tinggalkan kesan-kesan buruk selama Pilkada dan mari kita merawat perdamaian, mari kita jadikan Aceh yang bermartabat,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal dalam sambutannya menyampaikan, forum silaturahmi yang terlaksana hari ini merupakan momen yang sangat luar biasa.

Semua komponen masyarakat hadir pada forum ini, antara lain tokoh ulama, bupati/walikota terpilih, civitas akademika berbagai perguruan tinggi, Forkopimda, tokoh politik, jurnalis senior, serta anggota dewan pusat dan daerah.

Menurutnya, Aceh harus mampu mengurangi 2 persen angka kemiskinan setiap tahun. Optimisme ini tidak berlebihan mengingat lahirnya ratusan ribu alumni Unsyiah dan UIN Ar-Raniry yang telah berkiprah di berbagai sektor.

“Ini bukan cet langet. Pimpinan dayah dan pesantren juga dapat bersinergi untuk berkontribusi secara positif dalam membangun Aceh masa mendatang,” papar Samsul.

Ia menjelaskan, selama ini dana Otsus belum berdampak signifikan terhadap pendidikan di Aceh. Posisi rangking Aceh hari ini berada pada urutan 25 untuk IPA dan 26 untuk IPS. Jadi seluruh elemen masyarakat harus lebih serius meningkatkan taraf pendidikan di Aceh.

“Potensi kita sangat besar karena anak Aceh memiliki IQ yang tinggi,” katanya.

Ia menuturkan, perbaikan dunia pendidikan dapat dimulai dengan menanamkan budaya kejujuran bagi anak didik. Aceh harus bisa menunjukkan nilai kejujuran dalam Ujian Nasional (UN) tahun ini.

“Aceh sudah memberlakukan Syariat Islam. Maka cerminkanlah nilai-nilai kejujuran,” imbuhnya.

Pada kesempatan sama, Wakil Gubernur Aceh Terpilih, Ir Nova Iriansyah MT mengapresiasi setiap masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terdahulu.

“Kami percaya bahwa para pemimpin sebelumnya sudah berbuat yang terbaik untuk Aceh selama kepemimpinannya. Hanya saja atmosfer ketika itu mungkin tidak sebaik dengan yang diperhitungkan sehingga ada yang belum terkoreksi dengan baik,” ucapnya.

Menyikapi persoalan pemanfaatan dana Otsus yang akan segera habis, Nova mengajak semua pihak untuk mencari solusi kalau nantinya dana Otsus telah habis.

“Habisnya dana Otsus bukanlah kiamat bagi Aceh. Nantinya kita bisa memberdayakan sumber daya alam dan manusia di Aceh,” tutupnya.

Di sela-sela acara, keluarga besar Unsyiah dan UIN Ar-Raniry menyerahkan santunan kepada 250 anak yatim yang berada di kawasan kedua kampus itu. Acara tersebut ditutup dengan pembacaan doa oleh Waled Nuruzzahri (Waled Nu) dan dilanjutkan dengan acara makan bersama. (Sumber : Kanalaceh.com)

Shares: