?????
Home News Sekda Apresiasi Program AIPD Australia di Aceh
News

Sekda Apresiasi Program AIPD Australia di Aceh

Share
Share

BANDA ACEH (popularitas.com) – Pemerintah Aceh mengapresiasi dukungan Pemerintah Australia melalui program The Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD) yang selama ini telah membantu sektor penguatan penegakan hukum Islam yang terkait dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Helvizar Ibrahim, dalam pertemuan dengan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allester Cox dan rombongan, di Ruang Rapat Sekda Aceh, Rabu 8 Mei 2019.

“Kami sangat mengapresiasi program AIPD Pemerintah Australia. Kami siap membuka diri untuk keterlibatan AIPD dalam pembenahan sisi penguatan penegakan hukum Islam, terutama yang terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar

Selama ini, sambung Helvizar, pelaksanaan Syari’at Islam sudah berada di jalur yang benar. Meski demikian, langkah-langkah pembenahan tetap harus dilakukan agar pelaksanaan Syari’at Islam semakin baik di masa mendatang.

“Pelaksanaan Syari’at Islam sudah di jalur yang benar, namun uapaya pembenahan tentu harus terus kita lakukan. Menurut saya, keterlibatan lembaga adat harus lebih ditingkatkan, keterlibatan tokoh adat harus diperkuat.

Untuk diketahui bersama, The Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD) adalah program dukungan dari pemerintah Australia kepada Pemerintah Aceh dalam rangka penguatan dan pengefektifan otonomi daerah.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allester Cox, dalam penjelasannya mengungkapkan, bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia ini bertujuan untuk memberikan masukan teknis kepada aparatur terkait pelaksanaan peradilan yang berpihak kepada perempuan dan anak.

“Program Pemerintah Australia adalah membantu peningkatan kapasitas aparatur terkait pelaksanaa peradilan yang berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kami tidak melakukan intervensi apapun. Seluruh narasumber yang dihadirkan merupakan para senior dan ahli yang selama ini bekerja di Aceh,” ujar Allester Cox.

“Seluruh bahan yang digunakan juga berbasis pada kearifan lokal Aceh. Metodenya lebih pada berbagi informasi dan pengalaman. Tujuannya hanya memberikan masukan teknis,” sambung Allester Cox.  (ADV)

Share
Tulisan Terkait
News

Bulog Aceh kirim 20 ton beras ke Sumut

POPULARITAS.COM – Kanwil Bulog Aceh, kirim sebanyak 20 ribu ton beras ke...

Satu keluarga tewas tertimbun tanah longsor di Samarinda
News

Satu keluarga tewas tertimbun tanah longsor di Samarinda

POPULARITAS.COM – Satu keluarga yang terdiri dari Hamdanah dan tiga anaknya, tewas...

9 warga dan 4 prajurit TNI tewas dalam ledakan di Garut, begini kronologisnya
News

9 warga dan 4 prajurit TNI tewas dalam ledakan di Garut, begini kronologisnya

POPULARITAS.COM – Jumlah korban tewas dalam ledakan di Garut, Jawa Barat, kini...

9 warga dan 4 prajurit TNI tewas dalam ledakan di Garut, begini kronologisnya
News

11 orang tewas di Garut saat pemusnahan amunisi tak layak pakai

POPULARITAS.COM – Korban tewas di Garut terdiri dari sejumlah TNI dan warga...