POPULARITAS.COM – PT Telkom Indonesia meresmikan IndigoSpace Aceh sebagai pusat inovasi dan inkubator bagi ekosistem digital kreatif serta perusahaan rintisan (startup) di Banda Aceh.
Peresmiannya ditandatangani dengan tabuhan rapai yang dilakukan oleh sejumlah pejabat terkait di Kantor Telkom Banda Aceh, Minggu (8/9/2024).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Telkom untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem digital di Aceh, mendorong inovasi, sekaligus meningkatkan kolaborasi di bidang teknologi serta bisnis digital.
Diharapkan, IndigoSpace Aceh menjadi hub yang memperkuat pengembangan ekosistem digital untuk sektor-sektor strategis di Aceh seperti pertanian dan perikanan.
“Melalui program inkubasi Indigo dan kehadiran IndigoSpace sebagai salah satu creative center, Telkom mempertegas komitmennya mendukung ekosistem digital kreatif di Indonesia,” ujar Komisaris Telkom, Marcelino Pandin didampingi Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid kepada awak media.
“Di Aceh, IndigoSpace bekerja sama dengan beberapa universitas untuk membina talenta mahasiswa, serta bermitra dengan Komunitas Amanah dalam mengembangkan startup lokal, menciptakan iklim kolaborasi yang mendorong mereka bersaing di tingkat nasional hingga internasional,” tuturnya.
Kembangkan Ekosistem Digital Kreatif
Melalui program Indigo, Telkom membawa semangat membangun bangsa yang lebih maju dan kompetitif dengan memfokuskan pada pengembangan inovasi digital.
Indigo memberi berbagai manfaat kepada startup, seperti mentoring para ahli, akses ke pasar Telkom Group, jejaring investor, serta dukungan pendanaan bagi startup tahap awal yang fokus pada teknologi digital dan solusi inovatif.
Kehadiran IndigoSpace di Aceh menguatkan komitmen Telkom dalam mengembangkan ekosistem digital kreatif di wilayah ini.
Menurut Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid, Aceh punya potensi besar dalam adopsi teknologi terkini, seperti pengembangan digital UMKM dan e-tourism yang dapat memperkuat ekosistem digital lokal.
“IndigoSpace Aceh hadir untuk mengasah talenta digital lokal agar dapat membangun startup yang inovatif,” ungkap Fajrin.
“Kami fokus pada digitalisasi UMKM dan e-tourism, serta membina talenta digital Aceh melalui program khusus yang dirancang untuk memberikan mereka mindset sebagai founder startup dengan keterampilan bisnis dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pasar,” jelasnya.
IndigoSpace juga turut mendukung pelaku startup dari sektor strategis di Aceh, seperti pertanian dan perikanan untuk bertransformasi ke dunia digital, baik dalam hal marketing, operasional, dan pelayanan kepada pelanggan.
Bepahkupi adalah salah startup di Aceh yang telah merasakan manfaat besar dari program Indigo melalui penerapan konsep farmers to customer sehingga memotong rantai distribusi, serta penerapan program edukasi dari hulu ke hilir yang mendorong produktivitas hasil pertanian kopinya.
Sementara, DEVP CX & Digitization Digital Business and Technology Telkom, Fauzan Feisal menegaskan, pihaknya akan terus mendukung penuh kepada startup digital di Indonesia, khususnya di Aceh.
“Aceh memiliki talenta digital unggul dan potensi besar dalam digitalisasi UMKM serta e-tourism, IndigoSpace hadir memberikan dukungan penuh agar talenta lokal bisa membangun startup digital yang berdaya saing tinggi,” beber dia.
Selain mendorong inovasi, kehadiran IndigoSpace juga sejalan dengan prinsip Telkom untuk fokus pada pengembangan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik melalui teknologi.
Dengan mendukung startup yang menawarkan solusi digital berkelanjutan, Telkom melalui IndigoSpace diharap dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal serta penguatan ekosistem digital yang ramah lingkungan.
“Program Indigo yang dimulai pada tahun 2013 telah berhasil membina lebih dari 200 startup dari berbagai industri di Indonesia,” kata Fauzan.
“Dengan pembinaan yang mencakup mentoring, dukungan pendanaan, dan akses ke jaringan investor, Indigo telah membuka jalan bagi startup untuk berkolaborasi dengan Telkom dan mengembangkan solusi digital inovatif,” pungkasnya.