POPULARITAS.COM – Teuku Umar, merupakan salah satu pahlawan nasional asal Aceh Barat. Nama gelar suami dari Cut Nyak Dhien itu, Teuku Umar Johan Pahlawan. Sosok Teuku Umar dikenal kegigihannya saat melawah penjajahan Belanda di Aceh. Karna itu, sebagai peringatan mengenang kepahlawannnya, di kabupaten itu dibangun Tugu Kupiah Meukutop.
Monumun Kupiah Meukutop di bangun di Gampong Ujung Kalak, Johan Pahlwan, Aceh Barat. Ditempat ini, terdapat monumen kupiah meukutop, peci khas Aceh yang merupakan simbol keberanian dan menjadi tradisi panting di tengah-tengah warga.
Letaknya persis di tepi pantai, sehingga tempat ini ramai dikunjungi masyarakat. Sembari berjalan-jalan ke Tugu Kupiah Meukutop, para pengunjung juga bisa bertamsya di kawasan tersebut.
Ya, tugu itu letaknya persis menghadap laut lepas. Karna itu, saat berada ditempat itu, suasana pantai, deburan ombak dan semilir angin, serta aroma garam menjadi satu panorma yang mengasyikkan.
Untuk mencapai Tugu Kupiah Meukeutop, pengunjung dapat melalui Jalan Manekroo atau Jalan Iskandar Muda. Setelah memasuki gerbang utama, para wisatawan akan disambut dengan ornamen khas Aceh, yaitu ukiran Pinto Aceh, yang mencerminkan keindahan dan keunikan budaya lokal.
Di area ini, terdapat bangunan kecil bernama tugu Prasamiya yang sering menjadi tempat singgah untuk istirahat. Pengunjung dapat membeli makanan ringan dari pedagang lokal atau membawa bekal sendiri untuk dinikmati sambil bersantai di sekitar tugu.
Menariknya, berkunjung ke Tugu Kupiah Meukeutop tidak membutuhkan biaya masuk, hanya parkir kendaraan yang dikenakan biaya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri karena pengunjung bisa menikmati wisata sejarah yang edukatif tanpa menguras kantong.
Bagi keluarga, tempat ini cocok untuk mengajak anak-anak mengenal lebih dekat tentang sejarah dan pahlawan Aceh. Sementara para remaja bisa belajar lebih dalam tentang pentingnya semangat patriotisme yang diwariskan oleh para pahlawan.
Tak hanya menjadi tempat bersejarah, Tugu Kupiah Meukeutop juga menarik minat para wisatawan yang ingin berfoto dengan latar belakang tugu atau menikmati suasana pantai. Para pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah, kerap mengabadikan momen di sini sebagai kenang-kenangan.
Bagi masyarakat setempat, Tugu Kupiah Meukeutop juga menjadi tempat favorit untuk bersantai bersama keluarga atau teman saat sore hari. Tugu ini dikelilingi prasasti-prasasti yang mencantumkan kisah hidup dan perjuangan Teuku Umar, dari masa kecilnya, pertempurannya melawan penjajah, hingga detik-detik pengorbanannya yang heroik.
Prasasti-prasasti tersebut diukir dengan detail dan penuh makna, membuat para pengunjung dapat lebih memahami perjuangan Teuku Umar secara langsung. Sementara Kupiah Meukeutop yang menjadi ikon tugu memiliki desain dan warna yang sarat makna.
Warna-warna merah, kuning, hijau, hitam, dan putih pada kupiah tersebut tidak dipilih sembarangan. Setiap warna menggambarkan simbol penting dalam kehidupan masyarakat Aceh: merah melambangkan keberanian, kuning berarti kemuliaan dan kerajaan, hijau menandakan agama Islam, hitam menunjukkan ketegasan atau prinsip, dan putih mencerminkan kesucian atau keikhlasan.
Bentuk kupiah ini secara simbolis terbagi menjadi empat bagian, yang masing-masing merepresentasikan hukum, adat, kanun, dan reusam—pilar-pilar nilai yang menjaga harmoni masyarakat Aceh.
“Aku suka dengan desain dan filosofi dari kupiah meukeutop ini. Setiap warna punya arti, dan itu menunjukkan betapa berharganya adat dan tradisi Aceh. Selain itu, tidak ada biaya masuk, jadi sangat terjangkau untuk semua kalangan,” jelas Fitri, seorang warga Meulaboh.
Pengalaman berkunjung ke Tugu Kupiah Meukeutop semakin lengkap dengan adanya pantai Batee Puteh yang terletak di sisi kanan tugu. Pantai ini populer di kalangan warga lokal sebagai tempat memancing.
Para pemancing sering menghabiskan waktu di sini untuk mencari sensasi tarikan ikan laut yang memacu adrenalin. Di dekat pantai juga terdapat rawa kecil tempat ikan air tawar bermain, dan pada sore hari, banyak warga yang datang untuk menjaring ikan di sini.
Setiap tanggal 11 Februari, pemerintah Aceh Barat menyelenggarakan acara haul untuk mengenang Teuku Umar. Upacara ini diadakan di sekitar tugu, dan masyarakat berkumpul untuk menghormati jasa sang pahlawan.
Bila anda sedang berada di Meulaboh, yuk singgah ke Tugu Kupiah Meukeutop. Jangan lupa abadikan momen saat berada di sana untuk diunggah ke media sosial.