POPULARITAS.COM – Pameran Keliling Museum Aceh digelar di Gedung LP2M Ar-Raniry/Museum UIN Ar-Raniry mulai 2 Desember hingga 6 Desember mendatang. Pameran itu memamerkan 10 jenis koleksi.
Pameran bertajuk ‘Kenali Sejarah Agar Tak Salah Melangkah’ itu diharapkan mampu menarik minat mahasiswa mengunjunginya. Jenis koleksi yang ditampilkan di antaranya Geologika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika dan Heraldika, Filologika, Keramilogika, Seni Rupa dan Teknologika.
Kepala UPTD Museum Aceh, Mudha Farsyah, menyebutkan, pameran ini terlaksana berkat kerjasama Museum Aceh dan Museum UIN Ar-Raniry. Perjanjian kerjasama itu diteken pada 2019 dan terus diperpanjang.
“Untuk tahun ini Museum Aceh mengambil tema untuk pamerannya adalah kenali sejarah agar tak salah melangkah merupakan tagline dari Museum Aceh, karena sejarah merupakan pelajaran yang sangat penting bagi masyarakat Aceh,” kata Mudha.
Dia berharap pameran keliling tersebut dapat terus digelar di UIN Ar-Raniry. Mudha berharap dukungan dari pihak rektorat terus diberikan.
“Jadi pak rektor mohon dukungannya, InsyaAllah tetap kita jalankan pameran bersama dan juga ini merupakan pembelajaran bagi adik-adik mahasiswa dan ini yang pertama Museum Aceh melaksanakan pameran di Universitas UIN Ar-Raniry,” ungkap Mudha.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman, menyebutkan, pameran tersebut merupakan bagian dari melanjutkan estafet sejarah masa lalu di mana museum sebagai jembatan sejarah. Aceh merupakan salah satu daerah lumbung manuskrip terbesar di nusantara.
Mujiburahman berharap para generasi muda terutama mahasiswa dan mahasiswi betul-betul memahami sejarah dan menghargai peradaban nenek moyang yang ditinggalkan, dengan landasan apa yang ditinggalkan dapat menjadi batu loncatan untuk kemajuan peradaban Aceh masa depan.
“Pada kesempatan ini kami berikan apresiasi dan penghargaan tinggi bagi Universitas UIN Ar-Raniry sekaligus ucapan terimakasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh secara umum dan khususnya kepada Kepala UPTD Museum Aceh beserta dengan seluruh jajarannya yang telah memfasilitasi, bekerjasama dengan Museum UIN Ar-Raniry,” kata Mujiburahman.
Di lokasi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh menyampaikan apresiasinya terhadap langkah UPTD Museum Aceh ini. Menurutnya, pameran keliling adalah bentuk konkret upaya pelestarian budaya yang sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi terhadap budaya, tetapi juga mendorong generasi muda untuk lebih mengenal identitasnya. Dengan pemahaman yang baik tentang sejarah dan budaya, kita dapat membangun masa depan yang lebih kuat dan bermartabat,” ujar Kadisbudpar Aceh.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini dapat memperkuat sektor pariwisata budaya Aceh.
“Ketika masyarakat lokal memahami dan mencintai budayanya, cerita ini dapat dibagikan kepada wisatawan yang datang. Pariwisata budaya memiliki daya tarik yang unik, dan ini harus terus kita kembangkan.”
Pameran ini diharapkan dapat memperluas wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara instansi pendidikan dan lembaga kebudayaan dalam memperkuat edukasi sejarah Aceh di berbagai kalangan.[]