News

Waled Seunuddon ingatkan para pihak tak seret Sirul Mubtadin untuk kepentingan politik Pilkada Pidie Jaya

Waled Seunuddon ingatkan para pihak tak seret Sirul Mubtadin untuk kepentingan politik Pilkada Pidie Jaya

POPULARITAS.COM – Pimpinan Pusat Sirul Mubtadin Tgk Razali mewanti-wanti para pengurus maupun guru pengajian untuk tidak pernah memanfaatkan atau menyeret lembaga majelis ta’lim itu untuk kepentingan politik Calon Kepala daerah manapun.

Soalnya, kata pria yang akrab disapa  Waled Seunuddon, pendirian Sirul Mubtadin yang kini sudah berusian 17 tahun dan dibangun dengan susah payah itu semata-mata untuk kepentingan ummat agar terpelihara dan terlindungi dari sebaran ajaran aliran sesat dan yang kedua adalah memberatas sesat yang tanpa aliran. 

Bukan untuk dikotori demi kepentingan politik pihak manapun. Sebab Sirul Mubtadin bersih dari kepentingan politik praktis.

Penegasan itu disampaikan Tgk Razali dalam kegiatan Haul Sirul Mubtadin Pidie Jaya ke 5, yang diselenggarakan dengan zikir dan tausiah, di lapangan Meureudu, Sabtu (19/10/2024). “Dalam Pilkada pengurus Sirul Mubtadin untuk manjaga netralitas, tidak berpihak kepada calon manapun. Pengurus, guru pengajian dan jamaah Sirul Mubtadin netral dalam Pilkada, baik itu Aceh maupun di Pidie Jaya,” kata Waled Seunuddon.

Namun celakanya, peringatan ulama Aceh itu malah tidak digubris sama sekali oleh pengurus Sirul Mubtadin Pidie Jaya.

Soalnya, pengurus Sirul Mubtadin Pidie Jaya diduga itu menyusupkan agenda terlarang berupa kampanye terselubung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya dalam peringatan Haul ke 5 di lapangan Meureudu itu.

Kampanye terselubung atau mengangkangi peringatan Ketua Umum Sirul Mubtadin itu dilakukan yaitu mengarahkan jamaah majelis ta’lim ke salah satu pasangan calon (Paslon) dengan membagi-bagikan stiker atau salah satu gambar Paslon Bupati Wakil Bupati Pidie Jaya.

Bahkan tim kampanye salah satu paslon pada awal-awal kegiatan Haul ke 5 mengerahkan sejumlah Satgas yang dilengkapi dengan rompi loreng hijau. 

Tetapi, belakangan para  Satgas tersebut membuka rompi yang dikenakan karena ditegur oleh pengawas Pilkada Pidie Jaya.

Kendati ada upaya nenyusupi agenda kampanye terselebung dalam acara Haul Lembaga Majelis Ta’lim itu, Pimpinan Pusat Sirul Mubtadin Waled Seunuddon itu kembali mewarning para pengurus, dewan guru dan jamaah untuk tidak pernah menarik-manarik Sirul Mubtadin kepada calon kepala daerah manapun.

Waled Seunuddon kembali menegaskan netralitas Sirul Mubtadin dalam politik praktis harus tetap dijaga oleh semua pihak. “Jika ingin berpolitik dan mendukung salah satu calon dalam Pilkada lakukan atas nama pribadi. Jangan bawa-bawa nama Sirul Mubtadin. Pengurus Sirul Mubtadin untuk tidak mengarahkan Jamaah ke pada calon manapun. Biarkan jamaah memilih dengan hati nuraninya,” ujarnya.

Sementara itu Anwar Usman atau Abiya Kuta Kreung mengingatkan agar persatuan dan kesatuan yang telah ada di Pidie Jaya yang sudah dibangun oleh pemerintahan masa Bupati Aiyub Abbas selama ini untuk dijaga dan jangan pernah dirusak untuk kepentingan apapun.

Sambungnya kemudian, apalagi di tengah-tengah kondisi politik Pilkada saat ini, persatuan dan kesatuan Pidie Jaya adalah yang utama, sehingga ada yang saling menjelekkan dalam melakukan kampanye calon kepala daerah setempat. “Jangan rusak persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan sudah sangat bagus dijaga oleh Abua (Aiyub Abbas) di Pidie Jaya. Jangan sampai karena politik yang sesaat ini rusak persatuan dan kesatuan kita,” ujar Abiya Anwar Kuta Kreung.

Shares: