News

Sejumlah negara minta PBB selidiki peran Amerika atas peledakan pipa gas Nord Stream

Sejumlah negara minta PBB selidiki peran Amerika atas peledakan pipa gas Nord Stream
Foto Udara yang di rilis Kementerian Pertahanan Denmark pada 27 September 2022 ini menunjukkan lokasi kebocoran pipa gas Nord Stream. FOTO : Xinhua/Kementerian Pertahanan Denmark)

POPULARITAS.COM – Sejumlah negara , desak badan perdamaian dunia PBB, untuk memulai penyelidikan atas dugaan keterlibatan Amerika Serikat atas peledakan pipa gas Nord Stream.

Pipa gas Nord Stream adalah jalur pasok migas dari Rusia ke Jerman. Dan berdasarkan investigas jurnalis Amerika Serikat, ada keterlibatan negeri Paman Sam itu pada September 2022 meledakannya.

Menurut Helsinky Times, jalur tersebut sengaja diledakkan oleh Amerika Serikat, guna membuat ketergantungan Eropa terhadap Amerika Serikat, agar negeri benua biru itu mendukung eskalasi konflik di Ukraina.

Sumber-sumber yang dimintai keterangan oleh jurnalis Seymour Hersh tersebut menunjukkan bahwa bahan peledak digunakan pada Juni 2022 oleh para penyelam Angkatan Laut AS dengan dalih latihan militer BALTOPS 22 NATO dan diledakkan dengan sinyal jarak jauh yang dikirim oleh pelampung sonar tiga bulan kemudian.

Salah seorang sumber mengatakan kepada Hersh bahwa para perencana aksi tersebut mengetahui bila operasi rahasia itu adalah “tindakan perang”. Beberapa pihak di Central Intelligence Agency (CIA) dan Departemen Luar Negeri AS memperingatkan tindakan tersebut akan menjadi mimpi buruk politik jika terungkap.

Setelah China menuntut AS “menjelaskan yang sebenarnya kepada dunia” atas klaim tersebut, kini Hongaria menyerukan penyelidikan secara penuh dan tepat oleh PBB.

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menggambarkan serangan itu sebagai tindakan terorisme yang “memalukan,” serta mendesak agar kebenaran diungkap, dan itu harus menjadi kepentingan internasional yang paling tinggi, menurut Helsinki Times.

Bergantung pada hasil investigasi, Hongaria percaya bahwa investigasi tersebut dapat memiliki implikasi politik, ekonomi, dan hukum yang signifikan bagi negara-negara yang terlibat, sebut Helsinki Times.

Sumber : Xinhua

Editor    : Hendro Saky

Shares: