News

237 Kali Bencana Landa Aceh di Semester Awal 2019

Ilustrasi Kebakaran gedung SUPM Ladong. (youtube)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat 237 kali bencana alam landa Aceh sejak Januari hingga Mei 2019. Bencana tersebut mulai kebakaran, gempa bumi, agin puting beliung, hingga banjir bandang.

Kepala BPBA, Teuku Ahmad Dadek mengatakan, dari keseluruhan bencana tersebut, terdapat dua korban yang meninggal dunia, 11 orang terluka, dan 18.696 jiwa terdampak. Kemudian untuk jumlah pengungsi mencapai 381 orang serta 3.387 rumah terdampak.

“Sejauh ini, kerugian Aceh akibat bencana tersebut sudah mencapai Rp51,7 miliar,” kata Dadek dalam keterangannya, Jumat kemarin, 31 Mei 2019.

Dadek merinci, dari total angka tersebut, kebakaran pemukiman masih mendominasi, yakni sebanyak 105 kali jumlah kejadiannya. Kemudian, bencana yang paling banyak memakan korban pada awal 2019 adalah banjir genangan dan banjir bandang di Aceh Tenggara, yang merendam 2.171 rumah dan berdampak pada 8.378 jiwa.

Baca: Waspada! 22 Kabupaten di Aceh Ini Berpotensi Tanah Bergerak

“Total kerugian dari seluruh bencana banjir genangan dan banjir bandang mencapai Rp20,5 miliar,” sebutnya.

Di samping itu, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi sebanyak 47 kali, menghanguskan 68.5 hektar lahan di awal tahun 2019 (Januari-Mei). Diprediksi, kerugiannya mencapai Rp804 juta.

Sementara angin puting beliung terjadi sebanyak 28 kali, paling banyak terjadi di Bener Meriah yang mencapai 8 kali. Total kerugian yang dialami akibat bencana tersebut sebanyak Rp3,1 miliar.

Selanjutnya, gempa bumi terjadi 11 kali dan paling banyak berpusat di Kota Sabang dengan magnitude berkisar antara 5,1-5,5 SR.

Selanjutnya, intensitas longsor juga masih tinggi dari bulan Januari-Mei 2019 tercatat 22 kali, dominannya terjadi di Aceh Barat sebanyak 4 kali. Kerugian akibat bencana ini mencapai Rp3,3 miliar.

“Semua bencana juga berdampak pada tujuh sarana pendidikan, satu sarana kesehatan, enam pemerintahan, lima sarana ibadah. Berdampak pula pada 1,227 meter badan jalan, empat jembatan, 66 ruko dan satu pasar,” jelas Dadek.

Dadek menyampaikan, kebakaran menjadi bencana paling banyak terjadi, terutama kebakaran pemukiman. Dia mengingatkan untuk mencegah dan mengatasi kebakaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan masyarakat secara umum juga wajib ikut mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran, terutama di lingkungan kerja atau di rumah masing-masing. (ASM)

Shares: