News

Aceh Masuk Provinsi Rentan Terjadi Bencana

Aceh Masuk Provinsi Rentang Terjadi Bencana
Simulasi penanggulangan kebencanaan du Aceh Utara dan Lhokseumawe. popularitas.com | Riskita

– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, selama 2020 sudah terjadi bencana di Indonesia sebanyak 2.059 kali. Aceh termasuk provinsi paling rentan alami bencana alam.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) pada Oktober 2020 lalu, kebakaran pemukiman dan angin putting beliung dominasi bencana di Serambi Makah.

Simulasi penanggulangan kebencanaan du Aceh Utara dan Lhokseumawe. popularitas.com | Riskita

Dari 40 kali kejadian bencana, kebakaran pemukiman terjadi sebanyak 25 kali. Bencana kedua yang paling banyak terjadi adalah angin puting beliung sebanyak 11 kali kejadian. Selanjutnya banjir sebanyak 2 kali kejadian, terakhir karhutla dan gempa bumi masing-masing 1 kali kejadian.

Mengingat provinsi Aceh cukup sering terjadi bencana. Satuan Korem 011/Lilawangsa bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe menggelar simulasi penanggulangan.

Kasi Ops Korem 011/LW, Mayor Inf Andri Sagita Putra mengatakan, Aceh satu dari lima provinsi yang rentan alami bencana, diantaranya kerap terjadi bencana di wilayah hukum Korem 011/Lilawangsa yakni, Aceh Tengah dan Bener Meriah sering terjadi longsor, Aceh Utara dan Lhokseumawe kerap banjir, serta sejumlah daerah lainnya juga rawan terjadi kebakaran.

“Dari berbagai unsur hal tersebut diadakan sebagai langkah antisipasi dan meningkatkan pengetahuan penanggulangan bencana alam bidang perlindungan sosial,” kata Mayor Inf Andri Sagita Putra, Jumat (20/11/2020).

Simulasi penanggulangan kebencanaan du Aceh Utara dan Lhokseumawe. popularitas.com | Riskita

Pusat latihan penanggulangan bencana ini digelar di di Desa Parang Sikureng, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara. Latihan penanggulangan bencana ini juga mengandeng ratusan relawan yang tergabung dalam Tim Penanggulangan Bencana Alam (Gubencal).

Mereka itu dari unsur SAR, BPBD, jurnalis, Dinas Sosial, PMI, mahasiswa Unimal, Pramuka peduli, Rapi, dan organisasi lainnya yang ada di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Dikatakannya, dipilihnya lokasi simulasi di Desa Parang Sikureng tersebut karena dari hasil pemetaan wilayah, terdapat beberapa desa di Kecamatan Matang Kuli yang kerap terjadi bencana alam banjir setiap tahunnya.

Menurutnya, kegiatan simulasi tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan setiap unsur terkait dalam menanggulangi bencana alam yang sewaktu-waktu terjadi. Mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini melanda di seluruh wilayah Indonesia khususnya Aceh.

Simulasi penanggulangan kebencanaan du Aceh Utara dan Lhokseumawe. popularitas.com | Riskita

“Alhamdulillah pelaksanaan kegiatan simulasi penanganan bencana alam berjalan lancar, aman dan tanpa kendala. Pelaksanaan dalam pemahaman teori yang telah disampaikan beberapa hari ini dapat diterima peserta mencapai 80 persen dan sudah dapat diaplikasikan di lapangan apabila terjadi bencana alam yang tidak kita harapkan,” katanya.

Meski di tengah pandemi COVID-19, sebutnya, upaya penanganan bencana alam dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Simulasi penanggulangan bencana alam melibatkan sekitar 300 personil gabungan dan untuk penyelenggaraan simulasi sekitar 110 orang. “Kegiatan ini merupakan rangkaian akhir dari latihan penanganan bencana alam yang telah dijadwalkan selama lima hari di Korem 011/Lilawangsa,” tutupnya.[]

Editor: Acal

Shares: