FeatureNews

Bang Wanto pimpin Aceh Besar dengan hati

BWWS Aceh rilis lokasi layak tambang galian C di Aceh Besar, Pj bupati : Kita cek ke lapangan
Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto

POPULARITAS.COM – Krasak-krusuk saat proses pencalonan penjabat bupati di Aceh, tak membuat Muhammad Iswanto terlalu sibuk memikirkannya. Sebagai sahabat, suatu hari pernah bertanya pada lelaki itu. Bang, apa gak berniat jadi Pj dan mengurusnya ke Kemendagri. Dia langsung menjawab, “rezeki itu sudah Allah atur, bagaimanapun kita berusaha sekuat tenaga jika belum Allah kehendaki tak akan jadi. Namun, jika memang itu takdir, yang harus kita jalankan amanah itu dengan sebaiknya,” katanya kalah itu kepadaku.

Begitulah sosok Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah (Setda) Aceh Muhammad Iswanto. Figur humble, ikhlas dan selalu menjalankan tugas-tugas yang Ia emban sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Saat Jabat Kepala Biro Humas, sosok Iswanto merupakan pejabat yang sibuk dan bahkan Ia bersama timnya seolah tak pernah punya jam kerja. Bahkan, Ia kerap mengirimkan berita dan informasi kepadaku di tengah malam. “Belum tidur ya bang,” tanyaku membalas pesan WhatsApp yang Ia kirimkan.

Sejurus Ia membalas dengan emotikon tawa. “Kami gak punya jadwal kerja bang. Bisa sehari 25 jam, balasnya kembali di aplikasi perpesanan WA.

Muhammad Iswantio, lebih dikenal luas rekan-rekan jurnali dengan nama karib Bang Wanto. Pria itu awali karir ASN sebagai ajudan Bupati Aceh Besar pada 2004.

Sebelas tahun Ia berkarir di Pemkab Aceh Besar, untuk kemudian pada 2015, pria lulusan STPDN  tahun 2004 itu hijrah ke provinsi dengan bekerja di Pemerintah Aceh. Ia mengawali karirnya di Setda Aceh dengan jabatan eselon IV di Dinas Satpol PP dan WH.

Mengenal pria ini sudah sangat lama. Sebagai ASN, lelaki ini tidak pernah macam-macam dalam menjalankan tugasnya, Ia selalu tegak lurus kepada pimpinan. Satu hal kelebihannya, putra kelahiran Blang Bintang Aceh Besar itu adalah silatuhrami dengan semua kalangan, termasuk para pimpinan-pimpinan di Pemerintahan Aceh.

Kegigihan bekerja sebagai ASN di lingkup Setda Aceh, membawa lelaki itu terus menapaki jenjang karirnya. Tak terhitung lama, hanya dalam kurun tiga tahun, Ia mampu capai jabatan eselon II di tubuh pemerintahan Aceh.

Begitulah Bang Wanto, lelaki yang menamatkan kuliah S2 di Magister Manajemen USK ini memang mudah bergaul dengan siapa saja. Baginya jabatan bukan penghalang untuk bersilaturahmi dengan siapapun. Bahkan, Ia tak ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah pejabat dengan lawan bicaranya.

Ia selalu hormat dengan siapa saja, baik sahabat yang usianya jauh di bawahnya, apalagi teman yang merupakan seniornya. Satu hal yang buat kagum, lelaki itu tidak suka ghibah atau membicarakan kejelakan orang lain. Beberapa kali memancingnya, Ia tak pernah menanggapinya. “Biar saja seperti itu, urusan orang apa kita ikut campur,” ujarnya kala itu.

Ditunjuk sebagai Pj Bupati Aceh Besar

Sebelum dilantik sebagai Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto kerap mengatakan padaku bahwa, Ia sama sekali tidak terpengaruh hiruk pikuknya banyak koleganya yang berusaha membangun komunikasi agar bisa menjadi pejabat kepala daerah. Sebagai ASN saya ini siap ditempatkan dimana saja bang dan kembali pada takdir, semua itu sudah Allah atur, katanya padaku beberapa waktu sebalum Ia dilantik.

14 Juli 2022, Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki melantik secara resmi Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar. Banyak pihak yang seolah tak percaya, sebab gonjang-gonjang dan tolak tarik terkait penjabat bupati di daerah itu sangat tajam.

Masyarakat diminta waspada, penipu catut nama Pj Bupati Aceh Besar
Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto. Foto: Riska Zulfira/popularitas.com

Tapi begitulah Bang Wanto, Ia menjawab pesismisme dengan kerja nyata. Mengawali masuk di kantornya, defisit anggaran telah jadi beban pemerintahan Aceh Besar saat itu. Bergerak perlahan dan pasti, kendala-kendala itu dapat Ia Atasi.

Bahkan, cara Bang Wanto menyelesaikan defisit anggaran dapat apresiasi dari Kepala Badan Pengelola Keuangan Aceh (BPKA) Azhari kala itu. Lewat hubungan baik dan silatuhrami yang Ia bangun selama karirnya, Pj Bupati Aceh Besar itu berhasil memanfaatkan sumber-sumber anggaran lain diluar APBK untuk membiayai pembangunan, seperti lewat skema APBN dan lainnya.

Memajukan perekonomian daerah lewat pasar dan kepariwisataan

Secara geografis, Aceh Besar memiliki luas wilayah yang besar. Potensi itu didukung bentang alam dan objek wisata yang unggul. Pantai, hutan, sungai, dan ragam destinasi lainnya dimiliki daerah ini.

Berbagai destinasi pariwisata itu saat Ia menjabat Pj bupati belum terawat dengan baik. Dukungan infrastruktur, sarana lainnya, serta budaya sadar wisata dari para pelaku dan masyarakat belum tertanam dengan baik. Hal itu tercermin dari banyak kawasan wisata di Aceh Besar jorok dan banyak dipenuhi sampah.

Lewat gerakan sehari memungut sampah, Bang Wanto dan jajarannya pemerintahannya melakukan aksi turun ke berbagai lokasi wisata. Tak hanya memberikan perintah, tapi suami dari Cut Rezky Handayani itu langsung singsingkan lengan baju dan berkotor-kotor bersama ratusan ASN dan warga setempat membersihkan sampah-sampah yang berserakan.

Gerakan ini kemudian meluas, tidak hanya kawasan-kawasan wisata yang jadi sasaran, tapi berbagai pasar-pasar sentral perekonomian masyarakat juga dibersihkan.

Aksi satu jam bersihkan sampah, Pj Bupati Aceh Besar sasar Sibreh
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, saat melakukan pembersihan pasar di Sibreh, Aceh Besar, Minggu (5/3/2023). FOTO : Humas Aceh Besar

Menurut Bang Wanto, sektor kepariwisataan di Aceh Besar salah satu jantung ekonomi masyarakat. Karna itu, konsep membangunnya harus diawali dari kesadaran warga tentang pentingnya menjaga, merawat dan rasa memiliki.

Dengan kesadaran, maka masyarakat yang tinggal dilokasi-lokasi kawasan wisata, akan menjadi benteng dalam melestarikan dan menjaga infrastruktur yang dibangun pemerintah. Begitu juga dengan menanamkan rasa cinta dan budaya bersih, maka hal tersebut akan menciptakan ruang objek wisata yang asri dan nyaman dikunjungi wisatawan.

Nah, jika wisatawan ramai berkunjung, maka sektor-sektor lain juga akan terimbas, seperti perdagangan, UMKM, dan juga memberikan kontribusi dan pemasukan bagi warga.

Begitu juga dengan keberadaan pasar-pasar yang selama ini jadi sentral dan transaksi perdagangan masyarakat. Wilayah-wilayah ini harus selau bersih dan asri, agar berikan rasa nyaman kepada warga yang berbelanja.

Bayangkan jika pasar-pasar rakyat di Aceh Besar itu bersih, seperti contohnya Pasar Lambaro yang merupakan pusat perdagangan dan menopang tiga wilayah, yakni Aceh Besar, Kota Banda Aceh, Sabang dan bahkan sebagian Kabupatei Sigli. Kawasan itu selama ini kurang terawat, jorok, parkir tidak teratur dan penataan para pedagang belum baik. 

“Persoalan-persoalan ini yang kemudian kita benahi. Baik dari sisi kebersihannya, hingga penataan para pedagangnya,” kata Bang Wanto kala itu kepada popularitas.com, Februari 2023.

Stigma Pasar Induk Lambaro yang jorok, parkir semrawut dan pedagang yang tidak tertib gelar lapak jualan, kini perlahan mulai berubah. Bahkan, guna memastikan perintah-perintahnya berjalan di lapangan, Bang Wanto tak sungkan-sungkan sehari bisa dua kali berkunjung kesana.

Fokus pada sektor pertanian

Sebagai pimpinan di Aceh Besar, Bang Wanto menyadari bahwa corak produksi masyarakat di daerah yang Ia pimpin adalah pertanian. Dari data yang ada, lebih dari 70 persen warga daerahnya mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian.

Untuk membangunan sistem pertanian yang maju dan modern, dibutuhkan program strategis dan juga dukungan dari berbagai pihak, seperti swasta, pemerintah pusat dan juga para asosiasi pertanian di Aceh Besar.

Pemkab Aceh Besar tekad perkuat sektor pertanian
Pj. Bupati Aceh Aceh Besar, Muhammad Iswanto Bersama Forkopimda Aceh Besar Melakukan Panen Perdana Padi Sawah di Gampong Jalin, Kota Jantho, Aceh Besar, Rabu (7/9/2022). FOTO : Humas Aceh Besar

Lewat sejumlah gebrakannya, Bang Wanto mendapatkan dukungan dari Kementrian Pertanian RI. Hal itu ditandai dengan penambahan kuota pupuk subsidi, bantuan benih, alat pertanian dan juga program lainnya yang selaras dengan kebutuhan daerah.

Bang wanto menyadari bahwa, pola pertanian di Aceh harus diubah dari metode konvensional menuju mekanisasi sistem pertanian. Hal itu dimaksudkan guna mendorong produktivitas produk dan hasil tani.

Menurutnya, produktivitas bisa dicapai dengan mekanisasi, baik itu lewat sistem perbenihan, pola penanaman, perawatan, hingga penggunaan alat-alat pertanian modern.

Selama ini, katanya lagi, padi jadi salah satu komoditas unggulan Aceh Besar, begitu juga dengan komoditi lainnya. Nah ini yang harus kita tingkatkan produktivitasnya.

Raih berbagai penghargaan

Saat ini, jelang beberapa bulan lagi, Ia akan menggenapkan jabatannya sebagai Pj di Aceh Besar satu tahun. Tidak kurang dari 10 bulan, telah begitu banyak prestasi yang Ia torehkan. Pesimisme telah Ia jawab menjadi optimisme bagi keberlanjutan pembangunan di daerah kelahirannya.

Atas capaiannya itu, Bang Wanto telah mendapatkan pujian dari berbagai pihak dan juga penghargaan atas dedikasinya mengabdi untuk daerah kelahirannya. 

Adapun penghargaan yang Ia peroleh, diantaranya membawa Pemkab Aceh Besar sebagai juara I Paviliun Kuliner terbaik di Festival Kuliner 2022. Penghargaan kabupaten layak anak kategori madya, membawa Aceh Besar kembali raih WTP ke-10 dan ke-11.

Menteri Pertanian R.I Prof Dr. H. Syahrul Yasin Limpo SH M.Si MH, saat sematkan PIN penghargaan Penghormatan kepada Pj Bupati Muhammad Iswanto S.Stp MM atas dedikasi dan perhatian penuh kepada sektor pertanian di Aceh Besar. Acara tersebut dilangsungkan di Jakarta, Sabtu (17/12/2022). FOTO : HUMAS Aceh Besar

Membawa Aceh Besar sebagai juara 3 pada Pameran Kriya Nusantara di Jakarta, raih penghargaan dari Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Penghargaan dari Kemendagri atas terbentuknya gugus tugas nasional revolusi mental di Aceh Besar, Penghargaan peringakat Pratama dari Kemetrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) 2022.

Penghargaan dari pemerintah Aceh atas prestasi dalam meningkatkan produktivitas hun 2022, Anugerah dari Kementrian Pertanian atas dedikasi dan perhatian terhadap sektor pertanian.

Penghargaan dari Kementrian Agama RI 2023, Piagam dari Harian Rakyat Aceh atas kinerja dan pengabdian peduli lingkungan dan pariwisata. Penghargaan dari Balah Bahasa Provinsi Aceh 2023.

Penghargaan dari Kementrian Kesehatan tahun 2023 atas keberhasilan capai non-polio rate

Membangun Aceh Besar dengan hati

Program yang jadi gebrakan Bang Wanto saat ini adalah mengubah perilaku warga. Untuk menyukseskan hal itu, maka baginya, seorang pemimpin harus turun langsung bekerja bersama masyarakat.

Pemimpin tidak boleh hanya memberikan perintah, tapi juga harus di barengi dengan contoh. Dengan begitu, masyarakat akan tergerak hatinya ketika melihat pimpinan mereka tidak sungkan bersama menyelesaikan banyak hal.

Hal itulah yang diwujudkan Bang Wanto. Seperti gerakan satu jam sehari bersihkan sampah. Ia tak ragu mengotori baju dan tangannya untuk membersihkan sampah-sampah di pasar-pasar dan areal wisata. 

Gerak dan respon cepat Pj Bupati Aceh Besar untuk yatim piatu
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dan istrinya Cut Rezky Handayani saat mengunjungi rumah anak yatim piatu di Gampong Bayu Kecamatan Seulimuem, Minggu (7/5/2023). FOTO : Humas Aceh Besar

Hal itu yang kemudian mendorong masyarakat, ikut saling membahu bersama dengan jajaran Pemkab Aceh Besar ikut serta dalam setiap aksi gerakan satu jam membersihkan sampah.

Tak hanya itu, Bang Wanto juga tak sungkan membawa langsung bantuan bagi warga miskin jika dirinya mendapatkan informasi perihal ada warga yang kelaparan, atau tidak bisa sekolah dan tak punya rumah.

Begitulah Bang Wanto, dalam kacamata kami, Ia berhasil pimpin Aceh Besar saat ini. Kinerja di pemerintahan teruji, kepemimpinannya melayani warga tak diragukan, dan gebrakannya lewat program-program unggulan banyak torehkan prestasi. Selamat bekerja Bang Wanto, untuk Aceh Besar lebih baik.

Shares: