News

Banjir di Bireuen Berangsur Surut

BMKG Ingatkan Waspadai Gelombang Tinggi 4-6 Meter di Aceh
Banjir di Bireuen. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Banjir yang melanda Kabupaten Bireuen sejak Minggu, 10 Mei 2020 kemarin siang dan tadi malam kini berangsur surut. Demikian juga warga yang sempat mengungsi ke meunasah sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

Ketua Pengendali Posko Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bireuen, Zulfikar mengatakan, selain melanda 5 desa di Kecamatan Gandapura dan Bireuen, pada malam hari banjir juga melanda 6 desa di Kecamatan Pandrah dan Jeunieb.

“Jadi total ada 11 desa yang terkena banjir sejak kemarin hingga tadi malam, untuk Gandapura, Makmur dan Pandrah sudah surut banjirnya,” kata Zulfikar saat dikonfirmasi popularitas.com, Senin, 11 Mei 2020.

Ia menjelaskan, banjir yang melanda Kecamatan Pandrah dan Jeunieb mengakibatkan 6 desa terendam, yaitu Meunasah Tambo, Meunasah Keutapang, Janggot Sungko, Pandrah Kandeh, Pandrah Janeng, dan Lhok Dagang.

Banjir di 6 desa itu, kata Zulfikar, dipicu hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan luapan beberapa sungai di dua kecamatan itu. Dalam waktu bersamaan, banjir mengepung 6 desa di dua Pandrah dan Jeunieb.

“Banjir itu akibat hujan sejak pukul 6 sore sampai 10 malam. Ketinggian airnya mulai 15 centimeter hingga 30 meter,” jelas Zulfikar.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bireuen dan sekitarnya menyebabkan banjir di 5 desa dalam Kecamatan Gandapura dan Makmur pada Minggu, 10 Mei 2020.

Banjir itu mengakibatkan 143 jiwa dari 44 keluarga harus mengungsi karena tempat tinggalnya masih digenangi banjir. Rinciannya adalah 32 jiwa dari 10 keluarga di Kecamatan Makmur dan 111 jiwa dari 34 keluarga di Kecamatan Gandapura.

Di Kecamatan Makmur, 32 warga yang terdampak mengungsi ke rumah tetangganya. Sedangkan di Kecamatan Gandapura, sebanyak 95 warga  mengungsi ke meunasah desa setempat dan 16 warga mengungsi ke rumah saudaranya.

“Saat ini banjir sudah surut dan warga mulai membersihkan rumahnya,” pungkas Zulfikar. []

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: