KesehatanNews

Begini cara atasi saraf terjepit

Siti Ainun Ma'rufa, S Ft Ftr MSc. (ANTARA/HO/UMM/End).

POPULARITAS.COM – Kecetit atau dalam istilah lebih sering disebut saraf terjepit, terjadi dikarenakan adanya tekanan saraf oleh jaringan sekitar otot, tulang atau ligamen. Kondisi ini terjadin biasanya pada sistem syaraf tulang belakang. Efeknya bisa sebabkan nyeri dileher, tangan, pinggang dan kaki.

Menurut Dosen Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malam (UMM), Siti Ainun Ma’rufa, cara mengatasi saraf terjepit dibutuhkan terapi ringan. Hal itu bisa membantu meringankan rasa nyeri. Caranya bisa melakukan stretching atau peregangan dan juga strengthening atau penguatan.

Dalam penjelasannya dikutip dari laman Antara, Kamis (5/10/2023), Ainun melanjutkan, gerakan stretching yakni, knee to chest stretching atau peregangan lutut ke dada, kemudian glutes bridging, pelvic tilting (memiringkan panggul), leg raise (mengangkat kaki), dan lain-lain. 

Selain itu, kompres air dingin dan hangat juga bisa diberikan pada area nyeri yang dirasakan, tambahnya.

Siti Ainun Ma’rufa menjelaskan dalam beberapa kasus, penderita saraf terjepit harus menjalani rangkaian pemeriksaan penunjang terlebih dahulu untuk mendapatkan diagnosis. Terapi farmakologi juga biasa diberikan pada pasien untuk mengurangi gejala nyeri.

“Akan tetapi, pada kondisi yang lebih parah, ditemukan penjepitan saraf, karena hernia nucleus pulposus atau spondilolistesis yang menyebabkan kondisi tulang belakang bergeser dari posisi normal. Maka, tindakan operasi akan diberikan pada kasus ini,” katanya.

Menurut Siti Ainun, penyebab saraf terjepit adalah pertambahan usia yang membuat kelenturan tulang belakang berkurang. Seiring bertambahnya usia, bantalan tulang belakang juga bisa menipis, hal ini bisa berisiko menyebabkan gesekan antar-tulang hingga menjepit saraf.

“Penyebab lainnya, yakni trauma seperti kecelakaan, cedera olahraga, dan terjatuh. Selain itu, kondisi obesitas, postur tubuh yang tidak tepat ketika beraktivitas dan melakukan gerakan secara terus-menerus juga menjadi faktor risiko saraf terjepit,” katanya.

Ainun menyampaikan gejala yang biasa dirasakan, yakni nyeri menjalar. Namun, tidak jarang diiringi dengan kesemutan, rasa terbakar, mati rasa, hingga lemahnya otot di bagian tubuh yang mengalami saraf terjepit.

“Kondisi saraf terjepit bisa terjadi berulang. Karenanya, menjaga gaya hidup sehat mutlak harus dilakukan. Sangat dianjurkan pada penderita untuk membiasakan duduk dan berdiri dengan postur yang baik, melakukan pola hidup sehat untuk menjaga berat badan ideal, serta olahraga dengan teratur,” kata Siti Ainun Ma’rufa.

Editor : Hendro Saky

Shares: