News

BP3MI catat 59 warga Aceh bekerja di luar negeri, manyoritas di Arab Saudi

BP3MI catat 59 warga Aceh bekerja di luar negeri, manyoritas di Arab Saudi
BP3MI catat 59 warga Aceh bekerja di luar negeri, manyoritas di Arab Saudi
Ilustrasi - pekerja migran (ANTARA)

POPULARITAS.COM – Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh mencatat saat ini terdapat sebanyak 59 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Aceh yang bekerja di luar negeri.

“Kebanyakan pekerja migran asal Aceh tersebut bekerja di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, ada juga yang di Jepang,” kata Kepala BP3MI Aceh Jaka Prasetiyono, dikutip dari laman Antara, Rabu (21/12/2022).

Jaka menyampaikan untuk kawasan Timur Tengah sekarang ini banyak PMI asal Aceh bekerja sebagai tenaga kesehatan dalam hal ini perawat seperti di Arab Saudi, kemudian juga banyak di Jepang.

“Di Jepang banyak yang bekerja sebagai tenaga kesehatan dan manufaktur, tetapi tenaga kesehatannya lebih dominan,” ujarnya.

Jaka menjelaskan, saat ini juga ada pekerja migran asal Aceh melalui skema perseorangan bekerja sebagai tenaga profesional lainnya di luar negeri. Negara tujuan yang paling banyak ialah Brunei Darussalam dan Jepang yakni masing-masing 17 PMI.

“Beda negara beda permintaan tenaga kerja, jika Arab Saudi kebanyakan sebagai perawat atau tenaga kesehatan, tetapi ada juga yang bekerja di bidang migas, cuma pada tahun 2022 ini didominasi oleh perawat,” katanya.

Sementara di Brunei Darussalam, kata dia, permintaan tenaga kerjanya lebih beragam sehingga ada PMI asal Aceh yang bekerja menjadi buruh pabrik, penjahit dan sebagainya. Mereka juga tenaga profesional, bukan pembantu rumah tangga.

“Negara-negara seperti Malaysia, Qatar, Polandia, Gabon, Slovakia, Kepulauan Solomon, Papua New Guinea, dan Kuwait juga menjadi tujuan pekerja migran asal Aceh pada tahun ini,” ujarnya.

Jaka menjelaskan, berdasarkan laporan yang tercatat di BP3MI Aceh, saat ini ada pekerja migran asal Aceh yang berangkat menggunakan dokumen resmi (legal) ke berbagai negara. Tetapi, juga ada migran Aceh yang berangkat secara tidak resmi dengan negara tujuan Malaysia untuk menjadi pembantu rumah tangga di negeri jiran itu.

Karena itu, Jaka mengimbau masyarakat Aceh jika ingin mencari peluang kerja keluar negeri sebaiknya melalui skema yang telah diatur pemerintah melalui BP2MI.

“Lengkapi dokumennya, kalau merasa bingung bisa datang ke Kantor BP3MI Aceh,” demikian Jaka Prasetiyono.

Shares: