NewsTeknologi

BSI selidiki kemungkinan adanya serangan siber

BSI dukung Qanun LKS dan tekad kembangkan ekonomi syariah di Aceh
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi (tengah) bersama Wali Nanggore Aceh Paduka Yang Mulia Tengku Malik Mahmud Al Haythar (kanan) dan Staff Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian Keuangan dan Pembangunan Iskandar Syukri (kiri) saat meresmikan UMKM Centre di Banda Aceh, Rabu (29/12/2021)

POPULARITAS.COMPT Bank Syariah Indonesia (BSI) tidak menutup opsi kemungkinan adanya serangan siber terhadap sistem keamanan perbankan itu. Untuk itu, perlu dilakukan upaya audit lewat pembuktian digital forensik.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT BSI Hery Gunardi dalam keterangan resminya, Kamis (11/5/2023) menanggapi terganggunya sistem pelayanan nasabah perbankan itu.

“Iya, opsi dari serangan siber mungkin saja terjadi. Tapi, hal itu perlu pembuktian,” tukasnya.

Untuk itu, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan audit digital forensi. Karenanya, BSI sudah berkordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator, maupun pemerintah.

Hery pun menegaskan komitmen BSI sebagai institusi perbankan untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah.

Pihaknya juga tidak henti mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

Tambah Hery, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI sekaligus menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.

Ia menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman, dan hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ujarnya.

Mulai Selasa (9/5/2023), BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang dan secara bertahap layanan BSI Mobile juga sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Kemudian pada hari ini, Rabu (10/5/2023) pukul 14.00 WIB, Perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia. Kami akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal.

“Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI,” tutupnya.

Editor : Hendro Saky

Shares: