News

Cerita Nelayan Aceh Saat Dikepung Polisi India

POPULARITAS.COM – Sebanyak 21 dari 28 nelayan asal Aceh yang sebelumnya ditangkap di India tiba di Tanah Rencong pada Rabu (3/2/2021). Sementara 7 orang lainnya masih berada di Jakarta.

Ulul Azmi merupakan 1 dari 21 nelayan yang sudah tiba di Aceh. Pria berusia 21 tahun itu mengaku merasa lega saat tiba di Bumi Serambi Mekkah, setelah hampir satu tahun ditahan di India.

Ulul Azmi bersama 27 nelayan lainnya pada Maret 2020 lalu ditangkap oleh polisi pengawal pesisir pantai India Durgabai Deshmukh pada jarak 55 mil laut dari daratan Pulau Nikobar karena memasuki wilayah mereka.

“Kami ditangkap di India setelah berlayar sekitar 5 malam. Sorenya kami ditangkap,” ujar Ulul saat berbincang-bincang dengan popularitas.com di Dinas Sosial Aceh, Rabu (3/2/2021).

Sebelum ditangkap, kata Ulul, kapal yang ia tumpangi telah mencoba melarikan diri, namun tak berhasil. Polisi India bahkan sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

“Waktu ditangkap kami sudah lewat perbatasan. Mau balik ke belakang tidak berhasil, kapal (polisi India) sudah dekat. Kami lalu dikepung oleh kapal, kami masih kabir, dikejar dan diklakson tetap masih kabur, baru ditembaki sekali ke atas. Habis itu baru kami berhenti,” ucap Ulul.

Saat itu, lanjut Ulul, pihaknya juga sempat melihat pesawat tempur berputar-putar di sekitar lokasi mereka ditangkap. Namun, Ulul tak tahu pasti apa misi pesawat tempur itu.

“Pesawat tempur juga di atas, tetapi kami tidak paham (apa misinya),” tutur Ulul.

Pemuda asal Julok Cut, Kabupaten Aceh Timur itu mengaku sudah sekitar 3 tahun menjadi nelayan. Sebelumnya, ia lebih banyak menghambiskan waktunya di Aceh Timur.

“Sekitar 3 bulan saya di Banda Aceh dan menjadi nelayan di sini,” jelas Ulul.

Ulul menambahkan, setelah ditangkap, mereka dibawa dan ditahan di Penjara Port Blair Kepulauan Andaman India. Selama di sana, mereka diperlakukan dengan baik.

“Kami tidak dipukul selama di sana,” kata Ulul.

Setelah dinyatakan bebas dan tiba di Aceh, Ulul mengaku belum memikirkan apakah akan kembali menjadi nelayan atau tidak.

“Untuk sementara ini berhenti sebentar, mungkin sehari-hari nanti jaga tambak di kampung,” demikian Ulul.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah menjelaskan, dari 28 nelayan yang dipulangkan dari India, 7 di antaranya masih berada di Jakarta. Rinciannya, 2 nelayan terkendala administrasi dan 5 orang positif Covid-19.

“Lima lagi terkena Covid-19. Itu langsung diambil Satgas Covid RI sehingga langsung dimasukkan ke karantika Wisma Atlet Jakarta hingga dinyatakan sembuh,” jelas Devi.

Menurut Devi, pemulangan 28 nelayan asal Aceh yang ditahan di luar negeri itu bukan pertama kali. Sebelumnya, Pemerintah Aceh dan RI juga telah melakukan hal yang sama terhadap nelayan lainnya.

“Ini sudah pemulangan kesekian kalinya, tetapi 2021 ini pemulangan pertama,” tutur Devi.

Editor: dani

Shares: