News

Cuaca di Banda Aceh diprakirakan cerah berawan

Cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat terlihat cerah berawan, Kamis (29/6/2023) (ANTARA/Akhyar)

POPULARITAS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan cuaca di Banda Aceh diprakirakan cerah berawan pada Senin (26/2/2024).

Dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (26/2/2024), BMKG juga memprakirakan cuaca cerah berawan terjadi di sejumlah wilayah lainnya seperti Pekanbaru, Padang, Jambi, Tanjung Pinang, Serang, Jakarta, Gorontalo, Manado, dan Ambon.

Sedangkan wilayah lainnya, seperti Bengkulu, Palembang, Pontianak, Tarakan, Mamuju, dan Jayapura diprakirakan berawan.

Adapun hujan diprakirakan turun di beberapa wilayah seperti Medan, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Semarang, Surabaya, Palangka Raya, Banjarmasin, Denpasar, Makassar, Ternate, dan Manokwari dengan intensitas ringan.

Kemudian Bandung, Samarinda, Mataram, dan Kendari diprakirakan hujan dengan intensitas sedang, serta Yogyakarta dan Kupang diprakirakan hujan disertai petir.

Terkait adanya keragaman cuaca di Indonesia ini, BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba (peralihan musim) yang diprakirakan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024.

“Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Berdasarkan analisa dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, kata dia, didapati saat ini puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan Indonesia.

Hal tersebut, kata dia, mengindikasikan bahwa wilayah tersebut akan mulai memasuki peralihan musim pada bulan Maret hingga April.

Karakteristik hujan pada periode ini, kata Dwikorita, cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Apabila kondisi atmosfer menjadi labil/tidak stabil maka potensi pembentukan awan konvektif, seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkat.

“Awan CB inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es. Bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas,” katanya.

Shares: