News

Diduga Tercemar Limbah, Warna Air Sungai di Kembang Tanjong Berubah

Personil Sat Reskrim Polres Pidie, saat mencoba mengambil sampel air yang tercemar limbah, di Gampong Arusan. (popularitas/Nurzahri)

SIGLI (popularitas.com) – Air sungai di Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie, mendadak hitam pekat, Rabu, 28 Januari 2020.

Berubahnya warna dasar air sungai yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tiro, Pidie itu, diduga akibat tercemar limbah.

Selain warnanya berubah drastis, berbagai jenis ikan juga tampak mati dan mengapung.

Salah satu warga Gampong Ara, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, Muliadi menyebutkan, tercemarnya air sungai itu diketahui warga sekira pukul 09.00 WIB tadi.

“Tadi pagi saat air Krueng ini berwarna hitam, ikannya banyak yang mati,” kata Muliadi, kepada popularitas.com, Rabu 28 Januari 2020.

Puncak berubahnya warna sungai itu terjadi saat air laut sedang dalam keadaan pasang.

“Saat pasang laut hendak surut, saat itu tiba-tiba banyak ikan laut mati dan mengapung. Dan saat surut air yang berwarna hitam tersebut langsung terbawa air surut itu,” ungkapnya.

Amatan popularitas.com, walau air sungai di Gampong Ara tampak masih tercemar dan mulai berangsur jernih.

Namun air sungai di Gampong Arusan terlihat masih sangat hitam pekat, bahkan banyak ikan laut seperti kakap, Sembilan, tampak mengapung, bahkan sejumlah warga terlihat memungut ikan yang mengapung itu dengan menggunakan jaring tangan.

“Kejadian air berwarna hitam pekat ini pernah terjadi sekira dua tahun lalu,” kata Muhammad, di lokasi air sungai yang berwarna hitam pekat di Gampong Arusan, Kecamatan Kembang Tanjong.

Kata dia, tercemarnya air sungai dengan limbah itu dipastikan akan berdampak pada budidaya ikan para petani tambak di seputaran Kambang Tanjong.

“Kalau begini yang rugi kami, para petambak, karena kalau air tercemar ini sampai tercampur dengan air tambak kami, ikan budidaya pasti akan mati,” ungkapnya. (C-005)

Shares: