HukumNews

Firli Bahuri : KPK bekerja dalam senyap dan profesional

Firli Bahuri : KPK bekerja dalam senyap dan profesional
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua KPK Firli Bahuri tiba untuk menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

POPULARITAS.COMKetua KPK RI Firli Bahuri merespon anggapan sejumlah kalangan yang mempertanyakan kerja-kerja lembaga yang Ia pimpin seakan-akan bekerja dadakan, dan punya maksud dan niat tertentu dalam upaya penegakan hukum korupsi di tanah air.

Dalam keterangannya kepada popularitas.com, Selasa (1/11/2022), Firli Bahuri mengatakan, dalam menjalankan kerja-kerja pemberantasan korupsi, KPK senantiasa bekerja dalam senyap, profesional dan proporsional dalam menangani suatu tindak pidana korupsi. 

“KPK itu bekerja dalam senyap, dan profesional, itu saya katakan sejak awal,” tukasnya.

Bahwa kemudian, hasil pekerjaan KPK itu menjadi ramai dan hinggar bingar, itu terkait dengan seseorang atau lembaga, yang dianggap masyarakat punya peranan penting dalam bernegara, lantas kemudian tersandung peraka korupsi yang tengah ditangani pihaknya.

Selama ini, kata Firli lagi, fakta membuktikan bahwa KPK selalu menjunjung tinggi asas hukum acara pidana, praduga tak bersalah, persamaan hak di muka hukum, dan bekerja secara transparan, akuntable guna adanya kepastian hukum dalam setiap kasus yang ditangani.

Jadi, Sambung Firli, KPK tidak bekerja dari diskusi di ruang publik, atau opini, dan politisasi pihak tertentu. Lembaga antirasuah ini, selalu menjadikan bukti hukum untuk menjerat seseorang dalam suatu tindak pidana korupsi.

Saya tegaskan, ujar Firli lagi, KPK dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabanya tidak tunduk pada kekuasaan manapun, dan tidak pandang bulu terhadap siapapun penyelenggara negara yang melakukan tindak pidana korupsi. “Ini prinsip kerja KPK,” sebutnya.

Oleh karena itu, jangan ada anggapan, atau pikiran, dan anasir jahat bahwa KPK akan sulit menemukan perbuatan korupsi. Sebab, dalam bekerja, kelembagaan KPK bukan untuk mencari-cari kesalahan seorang, tapi suatu tindak pinda korupsi akan dibuktikan melalui serangkan penyelidikan dan penyidikan melalui pembuktian, keterangan saksi, sehingga suatu peristiwa pidana korupsi menjadi terang benderang tersangkanya.

Jadi saya ingin mengingatkan, jangan pernah berpikir bahwa kalau KPK akan sulit menemukan perbuatan korupsi. Kami memang bukan untuk mencari kesalahan, kami cukup mencari keterangan serta bukti-bukti, dengan bukti-bukti itulah akan membuat terangnya peristiwa pidana korupsi guna menemukan tersangkanya.

“Bagi KPK, hal terpenting menemukan bukti permulaan yang cukup, dan kecukupan alat bukti,” tandas Firli Bahuri.

Untuk itu, pihaknya mengajak semua elemen bangsa dan negara ini, untuk bersama-sama membersihkan negeri yang kita cintai ini dari praktek korupsi yang dapat merugikan genera masa depan, demikian Firli Bahuri.

Shares: