NewsSyariat Islam

Generasi Milenial harus paham ekonomi syariah

Kondisi generasi muda di Indonesia, secara khusus di Aceh, kurang begitu memahami secara spesifik tentang ekonomi syariah. Hal itu terlihat dari pemahaman literasi minenial saat ini terhadap sistem perekonomian syariah belum optimal.
Nabila Ariiqah, mahasiswa program studi psikologi Fakultas Kedokteran USK, saat. menerima penghargaan sebagai peserta terbaik ke-2 pada ajang Golden Fest IV 2022 yang digelar DEMA FEBI UIN Ar-Raniry. FOTO : Ist

POPULARITAS.COM – Kondisi generasi muda di Indonesia, secara khusus di Aceh, kurang begitu memahami secara spesifik tentang ekonomi syariah. Hal itu terlihat dari pemahaman literasi milenial saat ini terhadap sistem perekonomian syariah belum optimal.

Hal tersebut disampaikan oleh Nabila Ariiqah, mahasiswa program studi psikologi Fakultas Kedokteran USK, peserta Speech Contest National pada Golden Fest IV yang digelar Oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Ar-Raniry, Jumat (5/11/2022) di Banda Aceh.

Nabila kembali melanjutkan, jika generasi muda saat ini tidak memiliki kepedulian terhadap ekonomi syariah, lantas kepada siapa perjuangan melanjutkan pembangunan ekonomi ini dapat disematkan.

Menurut Nabila prinsip penting ekonomi syariah, diantaranya soal persamaan kesempatan, penghapusan praktek riba, solidaritas, dan solusi keadilan dalam bermuamalah.

Jadi, wujud dari sistem ekonomi syariah itu, adalah menjembatani antara perbankan konvensional dan bank syariah, bagi individu yang merasa dirugikan dari adanya praktek keuangan perbankan konvensional, tuturnya.

Untuk itu, Sambung Nabila lagi, generasi milenial harus punya perspektif, dan pengetahuan yang memadai, sebagai bekal penting saat melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa dan negara ini kedepannya.

Di era 4.0 saat ini, generasi muda sebagai agent of change atau agen perubahan, miliki peran penting dalam memajukan kesadaran pembangunan ekonomi syariah saat ini. Kuncinya adalah literasi, tukasnya.

Dengan bekal pengetahuan dan literasi tentang ekonomi syariah, maka akan terbentuk generasi muda yang mumpuni, yang secara aktif akan punya wawasan sebagai calon ekonom dan pemimpin masa depan.

Selain pengusaan terhadap teori dan literasi ekonomi syariah, lanjutnya lagi, mahasiswa dan generasi muda dapat mempraktekkan ilmu yang didapatkan melalui penerapan sistem ekonomi syariah skala kecil di lingkup kampus.

Contohnya, mahasiswa dapat menciptakan dan memproduksi produk halal, mengembangkan sistem keuangan dan mengelolanya dengan sistem tanpa riba. Jika dalam skala kampus sudah tumbuh, prakteknya dapat diluaskan ke lingkup masyarakat, terang Nabila kemudian.

Acara Golden Festival IV 2022, secara resmi ditutup oleh Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar Raniry, Dr Hafas Furqani. Dalam sambutannya, dia mengharapkan kedepan even serupa dalam ditingkatkan ke level internasional, dengan melibatkan peserta dari Malaysia, Brunai dan lainnya.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: