News

Hasil survei, 35 persen masyarakat utang untuk rayakan lebaran

Hasil survei, 35 persen masyarakat utang untuk rayakan lebaran
Ilustrasi - Warga antre mendapatkan layanan penukaran uang rupiah baru di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/3/2024). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wpa

 

POPULARITAS.COM – Hasil survei yang dilakukan Jenius, perlihatkan bahwa, 35 persen masyarakat di Indonesia memilih berutang untuk antisipasi kebutuhan ekstra selama mudik lebaran.

Survei yang dilakukan 28 Februari-18 Maret tersebut, melibatkan 233 responden dengan rentang usia 17-40 tahun di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Medan, Semarang, Palembang, Manado, hingga Aceh.

Dalam studi tersebut, diketahui bahwa jumlah masyarakat digital savvy yang memilih opsi mengambil pinjaman meningkat sebesar 13 persen, atau sebanyak 35 persen dari mereka berencana berutang untuk mengantisipasi kebutuhan ekstra selama mudik Lebaran.

Digital Banking Partnership Head Bank BTPN Febru Rusli dalam keterangannya, Minggu (31/3/2024) mengatakan, berdasarkan hasil survei, 35 persen responden berencana ambil pijaman untuk berbagai kebuthan, dan  60 persen menjawab untuk sambut lebaran.

Febru menjelaskan, terdapat pergeseran alokasi Tunjangan Hari Raya (THR) pada tahun 2024 dibanding dengan 2023.

Tahun ini, ada pergeseran alokasi THR dari masyarakat digital savvy dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tahun lalu, mayoritas digital savvy (41 persen) fokus menabung THR, sementara 40 persen menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadhan, dan 19 persen lainnya memilih menginvestasikan THR mereka.

Kini, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadhan naik 12 persen menjadi 52 persen, sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29 persen dan 19 persen.

Mengutip hasil studi Jenius, Febru menjelaskan bahwa perubahan cara mengelola THR pun sejalan dengan 58 persen masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat di Ramadhan tahun ini.

Adapun alokasi pengeluaran tersebut terbagi menjadi beberapa keperluan, seperti membeli baju baru (43 persen), mudik (30 persen), zakat dan sedekah (30 persen), membeli makanan sahur dan buka puasa (29 persen), serta acara buka puasa bersama (29 persen).

“Selain untuk keperluan Ramadhan, masyarakat digital savvy juga menggunakan THR untuk melunasi cicilan atau utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, dan membeli gawai atau barang elektronik lainnya,” katanya pula.

Shares: