POPULARITAS.COM – Dewan Pimpinan Pusat Partai Nanggroe Aceh (DPP PNA) Aceh, membekukan struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pidie Jaya, periode 2017-2022.
Pembekuan pengurus DPW PNA Pidie Jaya yang diketuai oleh Usman A Jalil atau lazim disapa Asep itu, berdasarkan Surat Keputusan (SK) bernomor 626/PNA/A/Kpts/KU-SJ/II/2022, yang ditanda-tangani oleh Ketua Umum DPP PNA, Irwandi Yusuf dan Sekjen Miswar Fuadi.
Ketua II DPP PNA Yazir Akramullah saat dikonfirmasi popularitas.com membenarkan kepengurusan DPW PNA Pidie Jaya telah dibekukan, terhitung 2 Februari 2022.
Pembekuan itu sendiri dilakukan oleh DPP, disebabkan kepengurusan DPW PNA yang diketuai oleh Asep itu, tidak menjalankan roda organisasi partai dalam hal proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRK Pidie Jaya yang meninggal dunia.
Padahal, sambung Yazir, anggota DPRK Pidie Jaya dari PNA meninggal dunia pada Agustus 2021.
“Sudah lama anggota dewan Pidie Jaya dari PNA meninggal dunia, tetapi tidak diproses PAW oleh DPW lama, karena mereka tidak mau jika yang tanda tangan itu BW (Bang Wandi),” ungkap Yazir.
Ketika ditanyai popularitas.com, selain faktor tidak memproses PAW, pembekuan kepengurusan PNA Pidie Jaya yang diketahui Asep itu, apakah juga ada kaitan dengan insiden kericuhan saat DPP PNA menggelar acara Bimbingan Teknis di Hotel Rasalama Banda Aceh.
Ketua II DPP PNA Aceh itu mengakui, kericuhan saat Bimtek itu juga menjadi salah satu faktor.
“Ada, hanya saja perihal Bimtek itu kan masih di dalami oleh Polisi, jadi kita tidak ingin melangkahi proses hukum,” ungkap Yazir.
Usai pembekuan kepengurusan lama itu, Irwandi Yusuf juga menunjuk Muhibbuddin sebagai Ketua, Muhammad Isa sebagai Sekretaris dan Fakrullazi sebagai Bendara.
“Sudah diangkat pengurus baru, untuk melanjutkan roda organisasi partai,” ungkapnya.
