HukumNews

Kadiv Humas Polri klarifikasi penangkapan Irjen Pol Ferdi Sambo

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, klarifikasi perihal informasi terkait dengan penangkapan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdi sambo.
Kadiv Humas Polri klarifikasi penangkapan Irjen Pol Ferdi Sambo
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Foto: Ist

POPULARITAS.COM – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, klarifikasi perihal informasi terkait dengan penangkapan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdi sambo.

Dalam keterangannya kepada Antara, Minggu (7/8/2022), jenderal Bintang dua itu menyebutkan, terhadap Irjen Pol Ferdi Sambo ada penempatan khusus (patsus) dalam konteks pemeriksaan oleh Inspektur khusus (Itsus). “Jadi tidak benar ada penangkapan, dan penahanan,” katanya.

Penempatan khusus (patsus) terhadap Irjen Pol Ferdi Sambo dilakukan selama tiga puluh hari kedepan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo diduga melakukan pelanggaran prosedur dalam penanganan tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigasir J di rumah dinasnya Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Ferdy Sambo diperiksa oleh Inspektorat Khusus (Itsus) pada Sabtu (6/8), terkait etik dalam penanganan TKP Duren Tiga, dan langsung ditempatkan di patsus Mako Brimob dalam rangka pemeriksaan. Selama ditempatkan di patsus, Ferdy Sambo dijaga ketat oleh anggota Polri.

Selain memeriksa pelanggaran kode etik-nya, Tim khusus (Timsus) Polri juga menyelidiki dugaan tindak pidana terhadap 25 anggota Polri yang melanggar prosedur tidak profesional menangani TKP Duren Tiga.

Dari 25 orang yang diperiksa tersebut, kata Dedi, terdapat empat orang yang ditempatkan di tempat khusus (Patsus) dalam rangka pembuktian yang lainnya, yakni sidang kode etik karena tidak profesional di dalam melaksanakan olah TKP, salah satunya Ferdy Sambo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim gabungan Pengawasan Pemeriksaan Khusus (Wasriksus) terhadap Irjen Pol. Ferdy Sambo yang diduga melakukan pelanggaran prosedur dalam penanganan tindak pidana meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri.

Ia menyebutkan, dari hasil pemeriksaan Wasriksus atau Inspektorat Khusus terkait masalah tersebut, sudah diperiksa 10 saksi.

Dari keterangan 10 saksi yang diperiksa dan beberapa bukti, Irsus menetapkan bahwa Irjen Pol FS diduga melakukan pelanggaran terkait menyangkut masalah ketidak profesionalan di dalam olah TKP. “Oleh karenanya, pada malam hari ini yang bersangkutan langsung ditempatkan di tempat khusus yaitu Korps Brimob Polri,” tutur Dedi.

Dalam kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) lalu, Tim Penyidik Timsus Bareskrim Polri telah menetapkan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E sebagai tersangka, dengan sangkaan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang persekongkolan.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: